Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Haji 2025: Serba-serbi Ide Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi

Presiden Prabowo Subianto mengusulkan pembentukan kampung haji jemaah Indonesia dekat Masjidil Haram, Mekkah. Mungkinkah?

7 Mei 2025 | 19.21 WIB

Presiden Prabowo Subianto meninjau terminal 2F khusus jemaah Haji dan Umrah di Bandara Soekarno-Hatta, 4 Mei 2025. Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto meninjau terminal 2F khusus jemaah Haji dan Umrah di Bandara Soekarno-Hatta, 4 Mei 2025. Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo menyampaikan niat pemerintah Indonesia untuk membangun Kampung Haji Indonesia yang berlokasi dekat dengan Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi dalam peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Ahad, 4 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Terakhir saya jumpa dengan beliau, saya mengajukan niat Indonesia untuk membangun suatu perkampungan Indonesia di tanah suci yang sedekat-dekatnya tentunya dengan Masjidil Haram,” ujar Prabowo, mengacu pada pertemuannya dengan Putra Mahkota Arab Saudi sekaligus Perdana Menteri, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Respons dari Arab Saudi
Rencana tersebut mendapat sambutan positif dari pihak Arab Saudi. Menurut Wakil Menteri Agama, Romo H.R. Muhammad Syafi’i, Pangeran MBS bahkan telah menyerahkan lahan seluas 50 hektare untuk konsesi selama 100 tahun guna mendukung pendirian kampung tersebut. Presiden berharap kunjungannya ke Arab Saudi nanti dapat mempercepat realisasi rencana pembangunan kampung jemaah haji Indonesia di Makkah.

Presiden Prabowo menyebut Menteri Agama Nasaruddin Umar telah lebih dulu menyampaikan rencana ini secara resmi. Selanjutnya, ia sendiri akan kembali melakukan kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi guna membahas lebih lanjut aspek teknis dari pembangunan kawasan ini.

Alasan Pendirian Kampung Haji
Menurut Prabowo, gagasan ini lahir dari kepeduliannya terhadap kenyamanan para jemaah haji Indonesia, yang sebagian besar merupakan lansia. Dengan jarak yang sangat dekat ke Masjidil Haram, kampung tersebut diharapkan dapat mempermudah akses ibadah, mengurangi kelelahan fisik, dan mempercepat layanan logistik serta medis.

“Seandainya disetujui oleh Kerajaan Arab Saudi, insyaallah kita akan punya perkampungan sendiri dan kita akan bikin efisien,” ucap Prabowo.

Indonesia sendiri merupakan negara pengirim jemaah haji dan umrah terbanyak di dunia. Seperti yang diungkapkan Prabowo, rata-rata mencapai 2,2 juta orang per tahun, dan pada puncak musim haji, bisa mencapai 12 ribu orang per hari. 

Kolaborasi Antar RI-Saudi
Dikutip dari NU Online, Ketua Komnas Haji, Mustolih Siradj, menyambut baik rencana tersebut. Ia menilai inisiatif ini bukan hanya untuk efisiensi biaya dan pelayanan, tetapi juga dapat memperkuat ekosistem haji dan umrah Indonesia secara menyeluruh yang selama ini berjalan tanpa peta jalan (roadmap) atau cetak biru (blueprint) yang jelas.

Menurutnya, sektor haji -umrah menjadi kegiatan ekonomi yang akan berlangsung terus menerus dalam kondisi apapun dan membawa dampak ekonomi yang luas serta menguntungkan.

“Bayangkan untuk haji setiap tahun rata-rata mengirimkan jemaah 221 ribu jemaah, umrah rata-rata 1 juta orang per musim. Ada putaran ekonomi yang sangat besar. Potensi semacam ini tidak dimiliki negara lain kecuali Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di Indonesia sehingga belum dikelola dengan baik,” ungkapnya. 

Sumber Pendanaan Kampung Haji
Komnas Haji mengusulkan dua sumber utama pendanaan:
- Dana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH): Saat ini tercatat sekitar Rp 179 triliun dana haji dari 5,2 juta pendaftar yang berpotensi dimanfaatkan sebagai investasi jangka menengah dan panjang untuk pembangunan infrastruktur kampung haji.
- Investasi Danantara: Super holding BUMN ini dinilai memiliki kekuatan kapitalisasi yang sangat besar, mencapai Rp 1.000 triliun, dan sektor haji-umrah dianggap sebagai portofolio investasi yang menjanjikan dan berkelanjutan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus