Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Kontroversi Karya Slamet Muljana, Ini Profil Sejarawan dan Bapak Filologi

Slamet Muljana dikenal sebagai peneliti dan ahli dalam bidang sejarah dan filologi. Berikut prodilnya dan karyanya yang sempat kontroversial.

2 Juni 2023 | 13.15 WIB

Slamet Muljana. Wikipedia
Perbesar
Slamet Muljana. Wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Raden Benedictus Slamet Muljana atau yang lebih dikenal dengan Slamet Muljana adalah seorang sarjana Indonesia yang dikenal sebagai seorang peneliti dan ahli dalam bidang sejarah dan filologi. Ia meninggal pada 2 Juni 1986 di Jakarta pada usia 57 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Mengutip dari laman Universitas Krisnadwipayana, Slamet Muljana lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 15 Mei 1952. Slamet Muljana telah menunjukkan minat dan bakatnya dalam mempelajari warisan budaya Indonesia sejak usia muda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Slamet Muljana memulai perjalanan akademiknya dengan meraih gelar sarjana dalam bidang sejarah di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada 1950. Ketertarikannya terhadap penelitian dan pemahaman yang mendalam tentang sejarah Indonesia mendorongnya untuk melanjutkan studinya hingga meraih gelar magister dalam bidang sejarah di Universitas Indonesia pada 1952.

Kemudian, Slamet Muljana melanjutkan studi doktoralnya di bidang filologi di Universitas Louvain, Belgia. Setelah itu menjadi profesor di Universitas Indonesia sejak 1958. Selain di UI, ia juga mengajar di beberapa tempat lainnya seperti Universitas Gadjah Mada, IKIP Bandung yang sekarang menjadi Universitas Pendidikan Indonesia, Akademi Penerangan, dan Akademi Jurnalistik.

Selain itu ia juga pernah mengajar di luar negeri, Wolfgang Goethe Universitat di Frankfurt, Jerman, State University of New York di Albany, Amerika Serikat, dan Nanyang University of Singapore. Selain mengajar ia juga sempat menjabat sebagai direktur Institut untuk Bahasa dan Hukum budaya istiadat di Singapura dan menjadi anggota dewan kurator pada Institute of Southeast Asian Studies di Singapura.

Kontroversi Karya Slamet Muljana

Karya Slamet Muljana mengenai sejarah sempat mengundang kontroversi dari pembacanya. Misal dalam bukunya berjudul Runtuhnja Keradjaan Hindu-Djawa dan Timbulnja Negara-negara Islam di Nusantara pada 1968, melalui karyanya ia berani menyebut Walisongo merupakan ulama keturunan Cina. Hal ini menjadi perdebatan lantaran kepercayaan yang beredar adalah Walisongo merupakan orang keturunan Arab.

Berikut beberapa karya Slamet Muljana 

- Nagarakretagama (1953)
- Poezie in Indonesia (1954)
- Bahasa dan Sastra Indonesia (1955)
- Kaidah Bahasa Indonesia I (1956)
- Kaidah Bahasa Indonesia II (1957)
- Politik Bahasa Nasional (1959)
- Sriwijaya (1960, terbit ulang 2006)
- Asal Bahasa dan Bangsa Indonesia (1964)
- Semantik (1964)
- Menuju Puncak Kemegahan (1965, terbit ulang 2005)
- The Structure of The National Government of Majapahit (1966)
- Perundang-undangan Majapahit (1967)
- Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara (1968, terbit ulang 2006)

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus