Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua tamu itu datang menjelang sore. Seorang berambut pendek, yang satu lagi berambut gondrong. Mereka hendak menemui Tamsil Linrung, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera. Hari itu kantor Tamsil di lantai empat gedung Nusantara I sedang sepi. Darul Islam, sekretaris Tamsil, mempersilakan mereka duduk. Si gondrong terlihat menggenggam sebuah map berwarna biru. Map itu dilipat dua, tampak kusut.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo