Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

La Nyalla: Rp 6,9 Miliar untuk Kumpulkan Bukti Mahar Prabowo

La Nyalla mengaku punya bukti, namun sedang memberikan ruang bagi partai pimpinan Prabowo Subiyanto untuk mengelak atas pernyataanya.

14 Januari 2018 | 11.36 WIB

La Nyalla Mattalitti. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Perbesar
La Nyalla Mattalitti. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kamar Dagang Indonesia Jawa Timur La Nyalla Matalitti mengaku telah mengeluarkan Rp6,9 miliar untuk mengumpulkan bukti tentang permintaan uang Rp 40 miliar oleh Prabowo Subianto untuk mendanai saksi dalam Pilkada 2018. “Sampai sekarang saja saya sudah keluar 5,9 miliar ditambah 1 miliar untuk mencari fakta soal ini. Ini masih pembukaan,” kata La Nyalla kepada Tempo, 14 Januari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

La Nyalla mengatakan Prabowo menyuruhnya memberikan uang itu sebelum 20 Desember 2017 agar dia bisa direkomendasikan Gerindra sebagai calon gubernur. “Pengungkapan soal ini akan berlangsung panjang.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggota Badan Pengawas Pemilu RI (Bawaslu) Rahmat Bagja mengatakan telah menginstruksikan Bawaslu Jawa Timur untuk memanggil dan menanyai La Nyalla Mahmud Mattalitti tentang pernyataan mantan ketua Pesatuan Sepak bola Seluruh Indonesia itu. Pemanggilan La Nyalla, kata Rahmat, bertujuan meminta bukti yang terkait dengan pernyataan La Nyalla.

Menurut Rahmat, pemanggilan Ketua Umum Partai Gerindra bergantung pada keterangan yang akan didapat dari mantan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) La Nyalla Mattalitti. "Kalau tidak ada bukti malu juga kami panggil Pak Prabowo," kata Rahmat setelah menghadiri sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Januari 2018.

Baca juga: La Nyalla Ungkap Kronologi Permintaan Mahar ...

La Nyalla mengaku punya bukti, namun sedang memberikan ruang bagi Partai Gerindra untuk mengelak atas pernyataanya. Menurut La Nyalla Bawaslu seharusnya mengkonfirmasi masalah ini kepada kedua belah pihak, dirinya dan Prabowo.  

Jika Bawaslu ragu untuk memanggil Prabowo, kata La Nyalla, Bawaslu tidak perlu memanggil. “Ya sudah jangan dipanggil. Dan saya juga jangan dipanggil.” Menurut dia, untuk konfirmasi, Bawaslu harus menanyakan masalah ini kepada kedua belah pihak.

 

 

 

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus