Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah, Merasa Yakin Tom Lembong Tidak Korupsi

Geisz mengatakan, sepanjang yang ia ketahui, Tom Lembong adalah orang yang lurus dan dalam berbagai perbincangan berdua.

30 Oktober 2024 | 14.17 WIB

Thomas Trikasih Lembong (kiri) saat menjabat sebagai Kepala BKPM dan Presiden ke-7 Joko Widodo saat peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2019 di Tangerang, Banten, Selasa, 12 Maret 2019. Kiprah Tom Lembong di dunia pemerintahan dimulai pada 2013, ketika Tom Lembong dipercaya menjadi penasihat ekonomi sekaligus penulis pidato Gubernur Jakarta kala itu, Joko Widodo. Peran sebagai penasihat dan penulis pidato Jokowi dia lanjutkan saat eks Wali Kota Solo itu terpilih menjadi presiden pada periode pertama. TEMPO/Subekti
material-symbols:fullscreenPerbesar
Thomas Trikasih Lembong (kiri) saat menjabat sebagai Kepala BKPM dan Presiden ke-7 Joko Widodo saat peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2019 di Tangerang, Banten, Selasa, 12 Maret 2019. Kiprah Tom Lembong di dunia pemerintahan dimulai pada 2013, ketika Tom Lembong dipercaya menjadi penasihat ekonomi sekaligus penulis pidato Gubernur Jakarta kala itu, Joko Widodo. Peran sebagai penasihat dan penulis pidato Jokowi dia lanjutkan saat eks Wali Kota Solo itu terpilih menjadi presiden pada periode pertama. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah, meyakini bahwa Tom Lembong tidak melakukan perbuatan korupsi sebagaimana yang disangkakan. Namun, ia tetap menghormati proses hukum yang berjalan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Geisz yang juga teman dekat Tom Lembong mengatakan tidak bisa menghormati orang-orang yang sudah terbukti menerima suap dan menjadi tersangka, tetapi kasunya menguap hilang dari pemberitaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Yang tidak bisa saya hormati adalah: Orang yang dipanggil kejaksaan hingga mundur dari jabatan ketua umum lalu diselamatkan,” kata Geisz dalam pernyataan kepada Tempo, Rabu, 30 Oktober 2024. 

Geisz mengatakan, sepanjang yang ia ketahui, Tom Lembong adalah orang yang lurus dan dalam berbagai perbincangan berdua tak sedikitpun ada kesan memiliki sifat licik. Geisz dan Tom Lembong pernah sama-sama masuk dalam struktur tim pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024.

“Sebagaimana dikatakan Anies selama ini, bila ada masalah, hadapi. Saya percaya Pak Tom akan hadapi persoalan ini dengan sebaik - baiknya dan ksatria,” ujar Geisz.

Anies Baswedan juga memberikan dukungan moral kepada Tom Lembong setelah Kejaksaan Agung menetapkan mantan Menteri Perdagangan itu sebagai tersangka kasus impor gula. 

Melalui unggahan di media sosial pada Rabu siang, 30 Oktober 2024, Anies menyatakan masih percaya kepada sahabatnya itu.

"Saya bersahabat dengan Tom hampir 20 tahun dan mengenalnya sebagai pribadi berintegritas tinggi," tulis Anies pada layar yang diunggah dengan latar warna hitam itu. Tom Lembong yang menjadi Co-Captain Tim AMIN pada Pilpres 2024 itu, menurut Anies, selalu memprioritaskan kepentingan publik dan fokus memperjuangkan kelas menengah Indonesia yang terhimpit.

Kejaksaan Agung menetapkan mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong (TTL) atau Tom Lembong, sebagai tersangka dalam kasus impor gula periode 2015-2016. 

"Saudara TTL diduga memberikan izin impor gula kristal mentah 105 ribu ton kepada PT AP yang kemudian gula kristal mentah tersebut diolah menjadi gula kristal putih,” kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus atau Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar pada Selasa, 29 Oktober 2024.

Selain Tom Lembang, Kejaksaan Agung juga menetapkan tersangka lain, yaitu Direktur Pengembangan Bisnis PT PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia) yang berinisial CS. Tom Lembong dan CS kini ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan untuk kebutuhan penyelidikan.

Istiqomatul Hayati, Raden Putri Alpadillah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus