Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kelesah menyergap Heri Wirya tatkala putra pertamanya, Ramadhani Luthfi Aerli, muntah-muntah di kamarnya pada Selasa malam dua pekan lalu. Matanya mendelik, tubuhnya kejang berkepanjangan. Heri meraba dahi anaknya, panas. Wajah si anak amat lesi. Segera Heri bersama istrinya, Lily, memboyong sang putra ke Rumah Sakit Santa Maria, Pekanbaru, yang berjarak 100 meter dari rumahnya di Jalan Pangeran Hidayat.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo