Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Barangkali itu sebabnya sang komandan marinir, seorang kapten, lantas mengambil siasat yang tidak biasa. Ketika massa mulai melempar batu ke arah pertokoan, Pak Kapten maju ke depan. "Kalau mau melempar, dari sini saja, dari depan," katanya sambil menunjuk ke bidang jalan di hadapannya. Belum lagi keterkejutan massa atas usul "aneh" ini hilang, perwira berusia 30-an itu berujar lagi. "Kalau dari belakang, nanti malah kena temanmu di depan. Jadi, dari depan sini saja," katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo