Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Mensesneg Berharap Buruh Tak Antipati terhadap Pengusaha

Menurut Mensesneg Prasetyo, pengusaha telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi pekerja atau buruh.

1 Mei 2025 | 07.42 WIB

Massa dari berbagai elemen organisasi buruh melakukan aksi peringatan May Day atau hari buruh Internasional di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Rabu, 1 Mei 2024.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Massa dari berbagai elemen organisasi buruh melakukan aksi peringatan May Day atau hari buruh Internasional di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Rabu, 1 Mei 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara atau Mensesneg Prasetyo Hadi meminta para buruh untuk tidak bersikap antipati terhadap pengusaha dan orang kaya. Prasetyo menyampaikan hal itu ketika menghadiri acara silaturahmi dengan Federasi Serikat Pekerja di Gedung DPR.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prasetyo menyebut pemerintah, pengusaha, dan buruh merupakan suatu kesatuan untuk mencapai kesejahteraan negara. Pemerintah, dia mengklaim, memainkan perannya dengan membuat kebijakan-kebijakan.

Sementara pengusaha berperan menciptakan lapangan pekerjaan bagi para pekerja. “Kita tidak boleh alergi dengan pengusaha, kita tidak boleh alergi dengan orang kaya,” ucap Prasetyo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu, 30 April 2025. 

“Mereka-mereka lah yang kemudian meng-create jobs, menciptakan pekerjaan, yang itu memberikan kesempatan lapangan kerja bagi rakyat kita,” tutur dia lagi. 

Prasetyo menegaskan perekonomian negara tak akan berkembang jika tak ada buruh. Maka dari itu, menurut dia, pemerintah, pengusaha, dan pekerja harus saling bekerja sama dan menjadi satu untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang digencarkan Presiden Prabowo Subianto. 

Lebih jauh, ia menyatakan pemerintah siap membantu Federasi Serikat Pekerja dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh pada 1 Mei. Prasetyo mengatakan pemerintah akan memfasilitasi para buruh untuk merayakan May Day, termasuk soal perizinan.

Adapun dia menyebut para buruh merupakan sokoguru atau tonggak ekonomi negara. “Jadi bagi Pak Prabowo, antara pemerintah, kemudian dunia usaha, dunia industri, para pengusaha, dan teman-teman pekerja atau teman-teman buruh, itu adalah satu kesatuan untuk mencapai kesejahteraan bersama,” ujar dia. 

Sekitar 200 ribu buruh akan menghadiri peringatan Hari Buruh yang akan digelar di Lapangan Monumen Nasional pada 1 Mei 2025. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan buruh yang hadir datang dari Jabodetabek dan sekitarnya, seperti Karawang, Purwakarta, Serang, hingga Cilegon.

Said Iqbal mengklaim Presiden Prabowo Subianto akan hadir dalam acara tersebut. “Hampir bisa dipastikan, Bapak Presiden Prabowo Subianto akan hadir langsung di dalam perayaan May Day,” kata dia dalam konferensi pers daring pada Kamis, 24 April 2025. Dia pun menyebut apabila Prabowo hadir, maka Prabowo akan menjadi presiden kedua yang menghadiri peringatan Hari Buruh setelah Soekarno. 

Said Iqbal mengatakan, selain di Jakarta, peringatan Hari Buruh juga akan digelar di setidaknya 30 provinsi dan secara total diikuti sekitar 1,2 juta buruh. Dia mengatakan May Day bukan hari libur, melainkan hari untuk memperjuangkan isu buruh. 

Dian Rahma Fika dan Anastasya Lavenia Y berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: Deretan Kecurangan UTBK 2025: Libatkan Joki hingga Lembaga Bimbel

Ervana Trikarinaputri

Lulusan program studi Sastra Inggris Universitas Padjadjaran pada 2022. Bergabung dengan Tempo sejak pertengahan 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus