Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jember - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M. Nasir mengatakan akan melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam mendeteksi dan mengawasi penyusupan gerakan radikalisme di kampus-kampus perguruan tinggi di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kampus itu tempat berkumpulnya anak muda, dosen dan para cendekiawan, ini potensi akan terinfiltrasi, karena itu perlu dikikis," kata Nasir usai menghadiri Deklarasi Anti Radikalisasi, di Universitas Jember, Rabu, 27 September 2017.
Baca: Lawan Radikalisme, Ribuan Rektor Berkumpul di Bali
Nasir mengatakan, potensi ancaman infiltrasi gerakan radikalisasi di kampus-kampus itu harus dibendung. "Ini (radikalisasi) yang perlu kita bendung, mahasiswa harus kita jaga, karena mereka satu-satunya tulang punggung ke depan," kata Nasir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Karena itu, ia menambahkan, pihaknya akan melakukan upaya preventif dan menjaga jangan sampai radikalisme menginfiltrasi di kampus-kampus baik swasta maupun negeri di seluruh Indonesia.
Ihwal adanya dosen yang terlibat dalam Hizbut Tahrir Indonesia, Nasir mengatakan rektor yang akan melakukan pembinaan, khususnya di Perguruan Tinggi Negeri. "Rektorlah nantinya yang mendatangi, HTI sudah dibubarkan pemerintah, maka tidak boleh dosen berafiliasi dalam kegiatannya," kata Nasir.
Simak pula: NU: Radikalisme Menyebar ke Kampus, Terutama Masjid Salman ITB
Terhadap dosen yang sudah terlibat HTI, maka nantinya disuruh memilih. "Kembali ke pangkuan NKRI atau keluar sebagai PNS," ujar dia.
Namun saat ini, kata Nasir, masih dalam tahap pembinaan. "Semua rektor saya mohon untuk me-record semua dosen dan mahasiswanya," katanya.
Ihwal pembinaan yang dilakukan terhadap dosen yang terlibat HTI, Nasir mengaku belum melakukan evaluasi. "Evaluasi terakhir belum, karena masih pendataan semua, masing-masing perguruan tinggi," katanya.
Pihaknya tidak bisa melihat serta merta begitu saja. "Harus melihat hubungan bagaimana. Nanti kami akan libatkan BIN juga," ujar Nasir.
Dalam kunjungannya ke Universitas Jember, Rabu ini, 27 September 2017, Menteri Nasir turut menyaksikan dan membacakan Deklarasi Anti Radikalisasi oleh Perguruan Tinggi se-Besuki Raya.
DAVID PRIYASIDHARTA