Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menampik jika lembaga itu menjadi sarang tim sukses Presiden Joko Widodo atau Jokowi di pemilihan presiden 2014. Ia membantah pula jika ke depan KSP bakal menampung relawan atau tim sukses Jokowi di pemilihan presiden 2019.
"Saya pikir enggak seperti itu," kata Moeldoko sambil tertawa saat ditemui di kantornya, Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Moeldoko menjelaskan orang-orang yang bekerja di KSP kebanyakan berlatar belakang profesional dan tidak paham politik. Mereka, kata dia, masuk ke KSP karena ingin berkontribusi kepada negara. "Jadi tidak benar kalau di KSP itu hanya tempat para relawan, enggak."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun Moeldoko tidak memungkiri jika ada relawan atau tim sukses Jokowi yang bekerja di KSP. Ia mengklaim jumlahnya sedkit. "Saya pikir, kecil sekali lah, ya.” Orang-orang di KSP, kata Moeldoko, sebagian besar profesional yang memang lahir di perusahaan-perusahaan besar yang sangat punya nama.
Saat ini sejumlah anggota tim sukses Jokowi di pilpres 2014 bekerja di KSP. Mereka adalah Deputi IV KSP Eko Sulistyo yang dulu menjabat Koordinator Lapangan Tim Relawan Jokowi, Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani yang pernah tergabung dalam tim 11 Jokowi.
Menjelang pemilu 2019, oposisi sempat mengkritik KSP. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, meminta KSP tidak jadi sarang tim sukses. Kritik Fadli disampaikan tak lama setelah KSP merekrut politikus Golkar, Ali Mochtar Ngabalin, dan mantan komisioner KPU, Juri Ardiantoro pada Mei 2018 sebagai tenaga ahli utama Deputi IV.