Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Cak Hasyim menyadari tugas beratnya. "Saya bersyukur dipercaya orang. Tapi kepercayaan itu jadi amanah dan tantangan. Sedhiluk ae senenge (sebentar saja senangnya),'' kata pria kelahiran Bangilan, Tuban, 55 tahun itu. Ia memang mempersiapkan diri dengan baik menjelang muktamar, bahkan sampai saat-saat akhir menjelang pemilihan ketua umum.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo