Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Difabel

Panti Sosial Bina Daksa Jakarta Dorong 15 Binaannya Jadi Atlet

Hampir sebagian warga binaan Panti Sosial Sasana Bina Daksa Budi Bhakti Pondok Bambu memutuskan menjadi atlet disabilitas profesional.

7 November 2018 | 07.32 WIB

Aksi Presiden Jokowi bersama siswa penyandang disabilitas, Bulan Karunia Rudianti, dan atlet panahan Abdul Hamid saat memanah dalam pembukaan Asian Para Games 2018 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu, 6 Oktober 2018. ANTARA.
Perbesar
Aksi Presiden Jokowi bersama siswa penyandang disabilitas, Bulan Karunia Rudianti, dan atlet panahan Abdul Hamid saat memanah dalam pembukaan Asian Para Games 2018 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu, 6 Oktober 2018. ANTARA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Panti Sosial Sasana Bina Daksa Budi Bhakti Pondok Bambu, Jakarta Timur, mendorong 15 warga binaannya untuk menjadi atlet disabilitas profesional. Penanggung Jawab Panti Sasana Bina Daksa Budi Bhakti, Lili Ali, mengatakan dari 39 warga binaan panti milik pemerintah itu, 15 di antaranya telah fokus untuk menjadi atlet disabilitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca: 4 Langkah Konseling untuk Sesama Penyandang Disabilitas

"Hampir sebagian warga binaan kami memutuskan untuk menjadi atlet disabilitas profesional," kata Lili di Panti Sosial Sasana Bina Daksa Budi Bhakti Pondok Bambu, Jakarta Timur. Lili menuturkan para atlet di panti Budi Bhakti Pondok Bambu adalah mereka yang terkena paraplegia.

Paraplegia merupakan kondisi hilangnya kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh bagian bawah yang meliputi kedua tungkai dan organ panggul. Para atlet tersebut terbagi ke dalam beberapa cabang olahraga di antaranya catur, bulutangkis, tenis, dan anggar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca juga: Menjaga Tunawicara Tetap Bicara, Rahasianya? 4 Jam Setiap Hari

Mereka, kata Lili Ali, mewakili DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Utara dan Banten. "Dari 15 atlet di panti kami, empat di antaranya adalah atlet perempuan. Dan yang paling banyak atlet bulutangkis enam orang," ujarnya. "Mereka bakal dipersiapkan untuk pekan paralimpik nasional tahun depan."

Di ajang Asian Para Games 2018 kemarin, Panti Bina Daksa mengirim dua atlet untuk bertanding mewakili cabang bulu tangkis dan anggar. Bahkan, atlet para anggar dari Panti Bina Daksa, yakni Ellih, 37 tahun, menyabet medali perunggu. "Kami bersyukur atlet kami bisa meraih prestasi di Asian Para Games," ucapnya.

Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus