Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, PANGKALPINANG - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Pangkalpinang kebanjiran pelamar calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Dalam tujuh hari masa pendaftaran, sudah lebih 10 orang yang mengambil formulir pencalonan di kantor Gerindra Pangkalpinang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Gerindra Pangkalpinang Bangun Jaya mengatakan pelamar yang mengambil formulir pendaftaran seluruhnya dari eksternal partai dan baru satu orang yang sudah mengembalikan formulir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dari internal Gerindra belum ada yang mengambil formulir. Sementara semuanya dari eksternal. Ada dari kader partai lain, pengusaha hingga kalangan profesional," ujar Bangun kepada wartawan, Rabu, 1 Mei 2024.
Bangun menuturkan pihaknya tidak menyangka banyaknya pelamar yang mengharapkan dukungan dari Gerindra. Dia memprediksi jumlah pelamar akan bertambah hingga pendaftaran ditutup pada 20 Mei 2024 mendatang.
"Beberapa tokoh di Pangkalpinang sudah menjalani komunikasi politik untuk mengambil formulir juga. Sementara di internal, rencananya saya sendiri dan beberapa kader potensial lain akan turut serta juga," ujar dia.
Menurut Bangun, mekanisme di Gerindra sudah menetapkan jika kader internal tetap menjadi prioritas untuk didukung sebagai Calon Wali Kota atau Calon Wakil Wali Kota Pangkalpinang.
"Nanti hasil penjaringan ini akan dilakukan seleksi di Gerindra Pangkalpinang meliputi administrasi, elektabilitas, popularitas hingga memprediksi peluang para bakal calon meraih suara. Hasilnya akan kita serahkan ke DPD untuk selanjutkan dibawa ke DPP. Nanti DPP yang akan memutuskan rekomendasi dukungan ke siapa," ujar dia.
Salah satu pelamar calon wali kota di Gerindra adalah Erdi Sutanto. Pengacara kelahiran Pangkalpinang itu menyebutkan bukan tanpa alasan memilih melamar dari Gerindra.
"Selain melihat ketua umum partai ini terpilih menjadi presiden, saya juga merasa visi misi saya sejalan dengan Gerindra sebagai partai nasionalis. Saya tidak melamar di partai lain hanya di Gerindra saja," ujar dia.
Erdi menambahkan keinginan maju dalam konstelasi politik di Pangkalpinang karena terpanggil memajukan daerah kelahirannya supaya lebih baik kedepannya. Dia menyerahkan semua keputusan ke Gerindra apakah akan mendukungnya atau tidak.
"Saya ikuti prosesnya di partai seperti apa. Apakah nanti di posisi sebagai nomor satu atau nomor dua kita ikut saja. Saya terpikir untuk maju karena melihat Pangkalpinang sebagai ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, masih banyak potensi yang bisa dikembangkan dan dikelola yang hasilnya bisa untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," ujar dia.