Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Paus Fransiskus Sebut Peperangan Adalah Sebuah Kekalahan

Kata Paus Fransiskus soal peperangan

5 September 2024 | 06.22 WIB

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus saat menyapa umat katolik di Gereja Katedral Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Kedatangan Paus Fransiskus akan menambah spirit positif bagi bangsa Indonesia, karena tidak hanya dikenal sebagai simbol keagamaan, namun dia juga menjadi simbol kemanusiaan yang telah melampaui berbagai batasan, baik agama, suku bangsa, hingga batas-batas etnik. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus saat menyapa umat katolik di Gereja Katedral Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Kedatangan Paus Fransiskus akan menambah spirit positif bagi bangsa Indonesia, karena tidak hanya dikenal sebagai simbol keagamaan, namun dia juga menjadi simbol kemanusiaan yang telah melampaui berbagai batasan, baik agama, suku bangsa, hingga batas-batas etnik. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin umat Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus menyatakan bahwa peperangan hanya akan membawa kekalahan bagi umat manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Jangan lupa satu hal ini, peperangan adalah sebuah kekalahan. Permusuhan di antara kita adalah sebuah kekalahan untuk kita," katanya saat bertemu kaum muda dari Scholas Occurantes di Youth Center Grha Pemuda Senayan, Jakarta, Rabu, 4 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bapa Suci menuturkan konflik dan peperangan disebabkan oleh sifat rakus atau keinginan untuk mendapatkan segala sesuatu. Oleh karena itu Paus mengajak umat untuk saling merangkul, saling mendukung, dan saling menerima guna mencapai perdamaian.

Apabila muncul permusuhan atau konflik, Paus mendorong umat bersama-sama menyelesaikan perselisihan yang ada dengan berdialog secara sehat.

"Berperang atau berselisih dan saling bertengkar itu sesuatu yang sangat buruk. Sesuatu yang tidak buruk adalah kita saling bertukar pikiran, saling berdiskusi secara sehat, dan saling berbagi untuk memecahkan masalah-masalah," ujarnya.

Sebagai informasi, sebelumnya mantan Uskup Agung Buenos Aires itu mengunjungi Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta pada pukul 16.30 WIB guna bertemu para uskup, imam, diakon, biarawan, biarawati, seminaris, dan katekis, untuk kemudian bertemu kaum muda dari Scholas Occurantes berkesempatan berjumpa Paus Fransiskus di Youth Center Graha Pemuda Senayan pada pukul 17.35 WIB.

Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke kawasan Asia-Pasifik selama 3-13 September 2024 mengunjungi empat negara, yakni Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Perjalanan selama 11 hari itu akan menjadi lawatan paling lama Bapa Suci berusia 87 tahun tersebut, sejak 11 tahun kepemimpinan atas Tahta Suci Vatikan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus