Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah mempertanyakan alasan Kementerian Sekretariat Negara membagikan kabar terkait kehadiran Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke resepsi pernikahan selebriti Atta Halilintar dengan Aurel Hermansyah. Ia mengatakan tak ada urgensi dari kehadiran Jokowi di acara itu yang perlu disiarkan Setneg.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang dilakukan Pak Presiden itu tak masalah. Yang masalahnya itu adalah Setneg meng-upload itu. Itu kan bukan urusan kenegaraan, bukan urusan negara," kata Trubus saat dihubungi Tempo, Senin, 5 April 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan yang dilakukan Setneg itu jelas tidak pada tempat dan fungsinya. Bahkan Trubus menilai hal itu tak etis, karena tak berhubungan dengan persoalan negara.
Trubus menilai kehadiran Jokowi ke pernikahan tersebut sebenarnya tak masalah. Meski dilakukan di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro, namun selama protokol kesehatan diterapkan, ia nilai tak ada masalah Jokowi hadir.
"Kalau misalnya jumlah tamunya ternyata terlalu banyak, yang bertanggung jawab yang mengundang," kata Trubus.
Kedatangan Jokowi ke pernikahan dua selebriti itu memang telah mengundang banyak kritik. Trubus mengatakan persoalan kedatangan Jokowi ini lebih banyak ke politik. Pasalnya, Atta Halilintar dianggap sebagai simbol milenial.
"Pengaruhnya besar di kalangan milenial. Banyak partai politik yang memperebutkan juga. Makanya di situ ada Pak Menteri Pertahanan juga, Pak Prabowo. Ada juga Ketua MPR Bambang Soesatyo," kata Trubus.
Meski begitu, ia tetap meyakini permasalahannya masih ada di Setneg yang akhirnya tetap menyiarkan kegiatan non kenegaraan Jokowi. "Itu semuanya sebenarnya persoalan di public civility, kesantunan publik. Masalah keteladanan," kata Trubus.
Baca: Jokowi Beri Ucapan Bela Sungkawa Bencana Banjir Bandang di NTT dan NTB