Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Polisi Telusuri Identitas Pemilik Akun Penghina Jokowi

Lamsiang menyertakan bukti yang dicetak dari kedua akun yang dianggap menghina Presiden Jokowi ketika mengenakan pakaian adat Batak.

26 Agustus 2016 | 07.29 WIB

Presiden Joko Widodo menikmati panorama Danau Toba dari Dusun Panoguan Solu, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, 22 Agustus 2016. Dalam kunjungannya ke Danau Toba, Jokowi didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menko Kema
Perbesar
Presiden Joko Widodo menikmati panorama Danau Toba dari Dusun Panoguan Solu, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, 22 Agustus 2016. Dalam kunjungannya ke Danau Toba, Jokowi didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menko Kema

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Unit Cyber Direktorat Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sumatera Utara menyelidiki media sosial Facebook untuk mengungkap identitas pemilik akun yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Utara Komisaris Besar Rina Sari Ginting kepada Tempo, Kamis, 25 Agustus 2016, mengatakan penyidik kepolisian telah menginvestigasi laporan pengacara Lamsiang Sitompul itu.

"Saat ini penyidik sedang menginvestigasi media sosial guna mendapatkan jaringan pertemanan dan identitas terlapor," kata Komisaris Besar Rina Sari Ginting.

Pemilik akun Facebook Nunik Wulandari II dan Andi Redani dilaporkan ke Kepolisian Daerah Sumatera Utara lantaran dianggap menghina Presiden Joko Widodo dan masyarakat Batak pada Selasa lalu. Laporan Lamsiang tercatat dalam laporan bernomor STTLP/1094/VII/2016/SPKT III.

Menurut Lamsiang, unggahan (upload) gambar serta kata-kata pada media sosial Facebook yang di-posting oleh terlapor mengandung unsur dugaan penghinaan harkat, martabat, dan harga diri, serta telah mempermalukan suku Batak.

Baca: Dianggap Menghina, Dua Akun Facebook Dilaporkan ke Polisi

“Saya laporkan kerugian moril yang dialami komunitas suku Batak karena merasa dipermalukan, direndahkan, dihina harkat dan martabat, serta harga diri menjadi tercemar," kata Lamsiang. "Dasar saya melaporkan sebagai orang Batak yang merasa terhina dengan hinaan yang dilakukan pelaku terhadap Presiden dengan pakaian kebesaran suku Batak.”

Lamsiang mengatakan dia menyertakan bukti kertas yang dia cetak atau prin dari kedua akun itu. "Ada kata-kata Jokowi stres dan kata-kata hinaan lain di bawah foto Jokowi saat memakai pakaian adat Batak saat acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba di Balige, 21 Agustus 2016."

Baca: Netizen Penghina Jokowi Kini Berurusan dengan Polda Sumut

SAHAT SIMATUPANG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Purwanto

Purwanto

Kontributor Tempo, menulis isu-isu lingkungan, transportasi berkelanjutan, dan sesekali ulasan musik.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus