Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video dua wanita pemandu karaoke di salah satu kafe di Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) mengalami persekusi dengan diseret ke pantai oleh warga viral di media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Video viral yang diposting oleh akun birunyarina itu sudah ditonton oleh seribu orang dan dikomentari 253 warganet. Terlihat dari unggahan tersebut dua wanita diseret oleh sejumlah laki-laki ke pesisir pantai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setelah itu dua wanita pemandu karaoke itu ditelanjangi dan direndam di tengah laut. Selain itu juga terdengar rintihan korban.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pesisir Selatan, Ajun Komisaris Hendra Yose membenarkan peristiwa yang tersebar lewat video viral tersebut terjadi di wilayah hukumnya. Ia mengatakan, telah menerima laporan itu pada Ahad, 9 April 2023.
"Kejadiannya memang di Pesisir Selatan, kami sudah menerima laporan dan sedang memproses penyidikan," katanya.
Hendra masih belum mau berkomentar mengenai motif hingga jumlah pelaku karena saat ini kasus tersebut masih dalam tahap penyidikan oleh polisi.
"Terkait motif pelaku maupun jumlah pelaku hingga umur korban belum bisa kami sampaikan, masih dalam tahap penyidikan. Kita juga masih memintai keterangan saksi," ujarnya
Hendra mengatakan, penyidik dalam waktu dekat akan melakukan gelar perkara. "Dalam waktu dekat ini akan kami gelar perkara untuk menentukan langkah lebih lanjut," ujar dia.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumbar Komisaris Besar Dwi Sulistyawan menjelaskan, kasus ini sudah diproses oleh Polres Pesisir Selatan.
Dia menceritakan kasus ini berawal dari penggerebekan ke salah satu kafe yang dilakukan oleh sejumlah pemuda pada Sabtu, 8 April 2023 sekitar pukul 11.30 WIB.
Lalu, pemuda tersebut menarik dua orang perempuan dan membawanya ke pesisir pantai dan menelanjanginya. "Mereka menelanjangi korban dan merendamnya ke dalam laut," ujarnya saat dihubungi Tempo.
Saat ini, ujar Dwi, proses penyelidikan sedang dilakukan. Semua bukti, keterangan saksi dan rekaman CCTV sedang dikumpulkan.