Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Puan Maharani Bertemu Sultan HB X, Soroti Kejahatan Klitih

Ketua DPR Puan Maharani dan Gubernur DIY Sultan HB X berdiskusi membahas berbagai hal, termasuk soal kejahatan klitih.

20 Januari 2020 | 21.10 WIB

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta keluarga menggunakan hak pilihnya di TPS 15, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton Yogyakarta atau di rumah bernama Ndalem Cokronegaran pada Rabu, 17 April 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
material-symbols:fullscreenPerbesar
Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta keluarga menggunakan hak pilihnya di TPS 15, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton Yogyakarta atau di rumah bernama Ndalem Cokronegaran pada Rabu, 17 April 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta-Kasus kejahatan jalanan di Yogyakarta yang biasa disebut klitih menjadi sorotan dalam pertemuan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Komplek Kepatihan, Senin, 20 Januari 2020.

Kriminalitas jalanan yang seringkali melibatkan anak di sekolah di bawah umur seolah menjadi fenomena yang terus berulang meski kerap menimbulkan korban jiwa. Sultan pun berencana mengeluarkan peraturan gubernur yang akan mengatur secara khusus penanganan anak-anak yang terlibat kasus klitih.

“Memang Kepolisian DIY sudah memproses hukum anak-anak yang tertangkap. Tapi itu belum tentu menyelesaikan akar masalah sehingga kami berencana menerbitkan pergub untuk mengatur anak yang belum dewasa itu,” ujar Sultan dalam keterangannya usai pertemuan dengan Puan.

Pergub tersebut  nantinya mengatur bagaimana pembinaan bagi orang tua, termasuk apa yang bisa dilakukan jika orang tua terpaksa meninggalkan anak. Aturan ini juga akan memuat bagaimana lingkungan sekitar harus ikut peduli dengan keberadaan anak-anak. “Misalnya, saat orang tua harus pergi lebih dari tiga hari. Anak yang belum berusia 18 tahun tentu harus dititipkan pada tetangganya,” ujar Sultan HB X.

Pemda DIY juga akan melibatkan psikolog, akademikus bidang sosiatri, dan mengadakan dialog dengan para orang tua. “Bagi anak-anak yang bermasalah, kami tentu akan turut membantu menyelesaikan persoalan yang terjadi di rumah, sehingga ada pembinaan juga bagi si anak,” ujarnya.

Puan Maharani mengatakan kunjungannya ke Yogyakarta dalam rangka menjalankan fungsi ketugasan pengawasan. Pada kunjungan kali ini, konflik sosial di Yogyakarta dan kejadian kekeringan menjadi salah satu fokusnya.

“Kami sempat berdiskusi terkait upaya-upaya memitigasi hal-hal yang terjadi di Yogyakarta. Terkait konflik sosial, kami sudah sepakat akan bersama-sama bersinergi dan berkoordinasi agar ketahanan keluarga diperkuat,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kukuh S. Wibowo

Kukuh S. Wibowo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus