Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pulau Pengungsi

Asean sedang mencari sebuah pulau di Indonesia sebagai pusat persinggahan pengungsi Indocina di Asteng menuju negara ketiga. biaya oleh UNHCR. Pulau Galang dianggap yang paling memenuhi syarat. (nas)

24 Februari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AKHIRNYA, satu jalan keluar yang baik mulai ditemukan unnlk menghadapi perkara pengungsi Indocina di Asia Tenggara. "Asean kini sedang mempertimbangkan kemungkinan menyediakan sebuah pulau di Indonesia sebagai pusat persinggahan (transil) para pengungsi Indocina menuju negara ketiga," kata Menlu Mochtar Kusumaatmadja pekan lalu di Singapura, ketika memulai konsultasinya dengan para anggota Asean mengenai masalah ini. Salah satu syarat penyediaan pulau ini adalah jaminan dari negara-negara Rarat untuk menerima para pelarian ini, "hingga kelak tidak akan ada masalah tinggalan bagi Asean." Amerika Serikat dan beberapa negara Barat pada prinsipnya sudah menerima konsep ini, kata Kepala Bakin Jenderal Yoga Sugama pekan lalu. Pulau "yang tidak dihuni dan jauh dari mana-mana" ini akan dibangun menjadi tempat pengumpulan sementara, selama para pengungsi menunggu proses penyaluran untuk menetap di negara penerima. Pengelolaan dan pembiayaan tempat tersebut akan ditanggung Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) bersama beberapa negara penerima itu. Masalah pengungsi Indocina ini memang makin membebani semua negara Asean. Sekitar 140 ribu pelarian Indocina saat ini ada di Muangthai, 54 ribu di Malaysia sedang Indonesia dan Filipina menampung sekitar 4 ribu. Singapura dengan tegas telah menyatakan hanya akan menerima paling banyak 1000 pengungsi untuk sementara. Sedang arus pengungsi yang keluar Vietnam tampaknya belum mereda. Sekitar 2 juta orang Vietnam sekarang ditaksir ingin keluar dari negeri ini. Cukup Air Pulau mana yang akan disediakan? Sampai awal pekan ini belum ada penjelasan pulau mana di wilayah kepulauan Riau yang dicadangkan untuk tempat persinggahan pengungsi ini. Tapi sejak pertehgahari Januari lalu, Departemen Hankam bersama Tim Penanggulangan Pengungsi Vietnam telah mulai melakukan penelitian pendahuluan untuk mencari pulau yang dianggap cocok. Maksudnya memiliki daya tampung, cukup persediaan air, mudah dijangkau oleh komunikasi lewat udara atau laut serta dipandang aman dari sudut keamanan. Ada 4 pulau yang sudah dikumpulkan datanya. Pertama, pulau Bubur, sebuah pulau kecil di sebelah barat Tarempa, di Laut Cina Selatan. Kedua, pulau Telang di Bintan Timur. Ketiga pulau Rempang dan terakhir pulau Galang, keduanya di Bintan Selatan. Tampaknya pilihan lebih berat pada pulau Galang karena dianggap paling memenuhi syarat. Pulau yang terletak sekitar 50 km di selatan Tanjungpinang ini luasnya lebih dari 175 kmÿFD dan bisa dicapai dengan kapal motor sekitar 3 jam. "Pantainya sebagian berpasit dan sebagian lagi berwujud hutan bakau sedang kedalamannya antara 10 sampai 12 meter dalam keadaan pasang. Pulaunya sendiri berbukit-bukit dengan hutan yang tidak terlalu lebat, sedang sebagian besar dataran yang ada merupakan semak belukar," tulis koresponden TEMPO, ~Rida K. Liamsi, yang pekan lalu mengunjungi pulau ini. Beberapa tahun lalu, pulau ini pernah dijadikan pusat penanaman nenas oleh PT Mantrust. Ada sekitar 80 Ha tanah yang pernah ditanami, yang kini ditumbuhi lalang dan belukar. Kecuali jalur jalan yang pernah dibangun pada masa pendudukan Jepang, ada beberapa jalan yang pernah dibangun Mantrust. Keadaan jalur sepanjang sekitar 25 km ini rusak dan ditumbuhi semak. Sekitar 100 arang karyawan Mantrust kini masih tinggal bekerja di penggergajian kayu perusahaan ini. Banyak sungai kecil yang dangkal di pulau ini hingga air bukan suatu masalah. Membuat sumur cukup dengan menggali sampai 2 meter saja dan airnya merah tapi tidak payau. Makin jauh ke arah bukit, air semakin jernih. Jika sumber air dipusatkan di suatu tempat untuk memenuhi kebutuhan ribuan orang tampaknya sulit. "Tapi kalau yang di tempati sepanjang jalur jalan buatan Jepang dengan banyak sumur serta tempat penampungan, tampaknya memungkinkan," ujar seorang anggota Tim Penanggulangan Pengungsi Vietnam yang meneliti pulau ini. Ditemukan juga beberapa bekas pusat penampungan air peninggalan Perang Dunia II, meskipun tertimbun semak belukar. Yang menjadi masalah ialah pelabuhan pendaratan, terutama untuk pemindahan ribuan orang. Sebagian besar pantai pulau ini, walau dalam, namun berbatu karang dan garis surut air amat jauh. Yang terbaik letaknya adalah dermaga yang kini dipakai industri penggergajian kayu Mantrust yang terletak di suatu teluk yang agak dalam dan tenang. Pulau Galang tidak terlalu terpencil. Selat yang memisahkannya dengan pulau Rempang termasuk jalur pelayaran yang ramai. Ini akan memudahkan pengangkutan bahan makanan bagi pengungsi kelak. Banyak yang harus dibangun untuk suatu tempat penampungan pengungsi di samping barak-barak penampungan dan fasilitasnya: balai pengobatan, tempat rekreasi seperti lapangan olah raga dan tak lupa juga lapangan pendaratan helikopter untuk memudahkan pengangkutan petugas. Apakah sudah pasti pulau Galang yang akan terpilih? "Terserah keputusan Jakarta, kami hanya mengumpulkan data dan memberi saran," kata Firman Eddy, Bupati Kepulauan Riau yang menjabat ketua Tim Penanggulangan Pengungsi Kabupaten Riau. Ia sendiri tampaknya condong memilih pulau ini sebab "Inilah yang terbaik dibanaing tempat lain yang pernah diinventarisir." Bupati ini malahan telah melihat jauh ke depan, setelah masalah pengungsi ini terselesaikan. Tempat penampungan ini diharapkannya bisa dimanfaatkan untuk pemukiman penduduk Indonesia sendiri "agar tidak tersia-sia." Harapan ini agaknya berdasar juga, karena pulau Galang terhitung subur tanahnya yang bisa dibuka untuk perkebunan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus