Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Pamulang (Unpam) E. Nurzaman memberi tanggapan atas kemacetan yang menjadi momok di sekitaran kampus, khususnya Unpam Viktor. Pria asal Subang, Jawa Barat, itu mengatakan bahwa penyebab utama kemacetan tersebut bukan bersumber dari kampus yang ia pimpin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, kemacetan yang kerap terjadi, sudah coba diatasi secara mandiri oleh kampus melalui kerja sama dengan pihak Dinas Perhubungan (Dishub). Selain itu, rekayasa jadwal perkuliahan juga dilakukan oleh Unpam dengan menghindari jam-jam sibuk yang memungkinkan peningkatan volume kendaraan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami bisa merekayasa, kerja sama dengan Dishub. Setiap pagi orang Dishub disini ikut jagain pada peak hours, dan Alhamdulillah terurai. Kemudian jadwal, kami tidak banyak-banyak memakai jadwal pagi hari ketika orang berangkat kerja, jam 9 baru ditambahkan,” kata Nurzaman saat ditemui di ruangannya di Kampus Unpam 2 di Jalan Raya Puspiptek, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Selasa, 22 Oktober 2024.
Dia menambahkan bahwa macet yang kerap terjadi juga pada dasarnya bukan disebabkan oleh Unpam. Menurutnya, aktivitas yang terjadi di Unpam sama sekali tak berpengaruh pada kemacetan, lantaran saat Unpam libur sekalipun, macet tetap terjadi.
“Mahasiswa libur dua bulan, kok macet juga? Berarti sebab kemacetan bukan statusnya Unpam. Coba jalur Pamulang ke Ciputat sampe Lebak Bulus, macet juga, hanya saja di sini terjadi kemacetan baru, Unpam jadi victim,” ungkapnya.
Sosok yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) ini juga menyebut isu rencana pelebaran jalan di depan Kampus Unpam Viktor, namun hingga saat ini hasilnya nihil.
“Sudah sounding ke Pemkot, ini bukan wilayah Pemkot, ini wilayah Pemprov. Dulu ketika gedung ini akan dibangun, syaratnya tolong disediakan untuk pelebaran jalan, kami sediakan 7 meter depan kampus, tapi sekarang sudah lama, tidak ada pelebaran juga,” jelasnya.
Sementara itu, ada juga mahasiswa yang mengeluhkan macet yang terjadi pada saat hendak keluar dari parkiran. Melansir akun X dengan nama pengguna @unpamfess_ yang merupakan akun khusus untuk menampung pesan dari pengguna twitter dengan sistem unggah otomatis mencuitkan unggahan, “Buat keluar parkiran aja lebih dari 1 jam. Keluar kelas jam 21:00, berhasil keluar parkiran jam 22:20.”
Menanggapi hal ini, Nurzaman mengakui ada unsur kesengajaan kampus guna mengurangi potensi macet mengular di jalan raya. “Ini ada unsur kesengajaan, kalau sekaligus keluar bareng-bareng (keluarnya) ya macet total di jalan raya. Jadi, lebih pilih macet di sini atau macet di luar? bukan karena tidak tau, jadi kami pilih macet di dalam daripada di luar. Kkalau di dalam, rumah sendiri, kalau di luar, masyarakat keberatan,” ungkapnya.
BAYU MENTARI