Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Respons Kemendiktisaintek soal Kritik terhadap Stella Christie

Warganet menilai yang dilakukan Stella Christie lebih mencerminkan influencer ketimbang wakil menteri.

11 Desember 2024 | 20.27 WIB

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, ditemui dalam acara Indonesia AI Day 2024 di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, 14 November 2024. TEMPO/Defara
Perbesar
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, ditemui dalam acara Indonesia AI Day 2024 di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, 14 November 2024. TEMPO/Defara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie menuai kritik setelah membagikan strategi untuk kuliah di luar negeri melalui kanal YouTube Kemendiktisaintek pada Senin, 9 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam video berjudul ’Strategy Session Pendaftaran S1 ke Perguruan Tinggi Luar Negeri’, alumnus Harvard Univerity itu memberikan tips persiapan bagi pelajar yang ingin mendaftar kuliah ke luar negeri. Video tersebut menuai kritik dari warganet, salah satunya dari penulis Okky Madasari. Okkyy menilai yang dilakukan Stella lebih mencerminkan influencer ketimbang wakil menteri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sebagai Wamendikti, yang anda seharusnya pikirkan adalah: Kenapa orang Indonesia masih merasa perlu sekolah S1 di luar negeri. Apa yang salah? Apa yang perlu diperbaiki dengan pendidikan tinggi di Indonesia?” tulis Okky Madasari melalui akun X pada Selasa, 10 Desember. Okky telah memberi izin kepada Tempo untuk mengutip pernyataannya.

Merespons kritik tersebut, Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek Togar Simatupang mengatakan yang dilakukan Stella adalah memberikan edukasi bagi anak bangsa yang ingin mengenyam pendidikan di luar negeri.

“Dalam pendidikan ada prinsip apa yang kita sebut sebagai kesempatan, kan kita harus inklusif baik masyarakat kita yang memang mau mendalami di dalam negeri ataupun di luar negeri,” kata Togar kepada awak media di kantor Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Desember 2024.

Togar mengatakan hal itu sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo untuk mencetak sumber daya manusia yang bertalenta di bidang sains dan teknologi. Untuk itu, menurut Togar, mereka yang memiliki talenta harus didorong untuk bisa menembus seleksi pendidikan di luar negeri, khususnya kampus-kampus elite seperti Ivy League.

Soal tudingan influencer, Togar mengatakan Stella Christie adalah sosok yang dekat dengan Generasi Z. Sehingga, peran Stella dalam video tersebut disebut bertujuan untuk memberikan wawasan dan dorongan bagi anak muda.

Mengirimkan pelajar Indonesia ke luar negeri untuk belajar sains dan teknologi telah menjadi janji Prabowo sejak masih berkampanye. Menurut Prabowo, program ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan Prabowo akan memberikan beasiswa untuk 20 ribu mahasiswa Indonesia agar bisa belajar saintek di di Rusia.

“Saya dengar Presiden Putin sudah setuju untuk berikan tempat-tempat khusus untuk mahasiswa Indonesia untuk belajar ilmu kedokteran, ilmu fisika, ilmu teknik nuklir, dan sebagainya,” kata Hashim dalam agenda Dialog Kebangsaan Forum Masyarakat Indonesia Emas di Podomoro University, pada Jumat, 11 Oktober 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus