Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Siap berkembang

Sk presiden menunjuk bengkulu untuk menampung 100 ribu kk transmigran. tapi kesiapan propinsi itu di pertanyakan, karena sistem irigasi yang ada sangat parah. juga medannya sulit dimasuki orang. (dh)

22 Mei 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DENGAN sekitar 30 ribu ton surplus beras tiap tahun,tentunya Propinsi Bengkulu boleh bangga. Apalagi surplus tersebut cuma karena anugerah alam semata. Tak ditopang oleh irigasi modern. Irigasi yang ada sekarang keadaannya amat parah. Karena dibangun sebelum perang dunia kedua. Tapi ini tak berarti Bengkulu tak punya kemungkinan mengembangkan daerah pertaniannya. Hingga tak salah bila Presiden melihatnya sebagai daerah yang cocok buat menampung para transmigran di samping daerah-daerah lain dalam SK Presiden no.29 tahun 1974 Sampai akhir Pelita II nanti, Bengkulu harus mampu menampung 100 ribu KK. Siapkah propinsi bungsu ini menyandang beban tersebut? Masih diragukan sebab sebagai propinsi bungsu yang lahir akhir 1969 (tahun permulaan Pelita), Bengkulu tak kebagian proyek apa-apa. Rencana-rencana Pelita I buat propinsi ini, banyak disedot Propinsi Sumatera Selatan, propinsi tetangga dan bekas induknya dulu. Itu pun cuma program rehabilitasi irigasi dengan dana kecil. Hingga praktis Bengkulu tak terkena jamahan Pelita I. Apalagi disial-kan sebagai daerah penampungan transmigrasi. Tak heran kalau penempatan 100 KK di daerah Rimbo Kedui, Bengkulu Selatan, tahun 1970, mengalami kegagalan. Transmigran asal Jawa Barat dan Jawa Tengah itu, amat kewalahan menghadapi medan berat- berupa rawa-rawa. Tentu saja para transmigran tersebut akhirnya angkat kaki dari daerah yang cuma bisa ditanami ubi kayu, padi ladang atau tanaman tak berarti lainnya itu. Tak ada yang tahu berapa gelintir KK lagi yang tinggal. Pengalaman tak sedap itu tentu saja harus dicegah dalam pelaksanaan penempatan transmigran sampai sejumlah 100 ribu KK tadi. Pembangunan irigasi Air Seluma pun disiapkan. Yaitu dengan membendung Air Seluma di Rimbo Kedui tadi yang luasnya sekitar 5000 Ha. Bendungan ini kelak dapat mengairi areal sawah 4 ribu Ha. Dan masih bisa diperluas hingga 3 ribu Ha lagi. Berarti dapat memenuhi kebutuhan penduduk setempat dan siap pula mencukupi kebutuhan 2000 KK transmigran. Persiapan pembangunan bendungan yang lebarnya 81 M dan tinggi 3 m yang dilakukan sejak 4 tahun lalu itu sudah selesai. Dan 5 Mei yang lalu permulaan pembangunannya diresmikan oleh Wakil Presiden. Tahun 1980 direncanakan secara berangsur-angsur sudah bisa berfungsi. Dan baru akhir 1982 selesai seluruhnya.Dengan begitu diharapkan Bengkulu siap berkembang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus