Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DENGAN sekitar 30 ribu ton surplus beras tiap tahun,tentunya
Propinsi Bengkulu boleh bangga. Apalagi surplus tersebut cuma
karena anugerah alam semata. Tak ditopang oleh irigasi modern.
Irigasi yang ada sekarang keadaannya amat parah. Karena dibangun
sebelum perang dunia kedua. Tapi ini tak berarti Bengkulu tak
punya kemungkinan mengembangkan daerah pertaniannya. Hingga tak
salah bila Presiden melihatnya sebagai daerah yang cocok buat
menampung para transmigran di samping daerah-daerah lain dalam
SK Presiden no.29 tahun 1974 Sampai akhir Pelita II nanti,
Bengkulu harus mampu menampung 100 ribu KK.
Siapkah propinsi bungsu ini menyandang beban tersebut? Masih
diragukan sebab sebagai propinsi bungsu yang lahir akhir 1969
(tahun permulaan Pelita), Bengkulu tak kebagian proyek apa-apa.
Rencana-rencana Pelita I buat propinsi ini, banyak disedot
Propinsi Sumatera Selatan, propinsi tetangga dan bekas induknya
dulu. Itu pun cuma program rehabilitasi irigasi dengan dana
kecil. Hingga praktis Bengkulu tak terkena jamahan Pelita I.
Apalagi disial-kan sebagai daerah penampungan transmigrasi. Tak
heran kalau penempatan 100 KK di daerah Rimbo Kedui, Bengkulu
Selatan, tahun 1970, mengalami kegagalan. Transmigran asal Jawa
Barat dan Jawa Tengah itu, amat kewalahan menghadapi medan
berat- berupa rawa-rawa. Tentu saja para transmigran tersebut
akhirnya angkat kaki dari daerah yang cuma bisa ditanami ubi
kayu, padi ladang atau tanaman tak berarti lainnya itu. Tak ada
yang tahu berapa gelintir KK lagi yang tinggal.
Pengalaman tak sedap itu tentu saja harus dicegah dalam
pelaksanaan penempatan transmigran sampai sejumlah 100 ribu KK
tadi. Pembangunan irigasi Air Seluma pun disiapkan. Yaitu dengan
membendung Air Seluma di Rimbo Kedui tadi yang luasnya sekitar
5000 Ha. Bendungan ini kelak dapat mengairi areal sawah 4 ribu
Ha. Dan masih bisa diperluas hingga 3 ribu Ha lagi. Berarti
dapat memenuhi kebutuhan penduduk setempat dan siap pula
mencukupi kebutuhan 2000 KK transmigran. Persiapan pembangunan
bendungan yang lebarnya 81 M dan tinggi 3 m yang dilakukan
sejak 4 tahun lalu itu sudah selesai. Dan 5 Mei yang lalu
permulaan pembangunannya diresmikan oleh Wakil Presiden. Tahun
1980 direncanakan secara berangsur-angsur sudah bisa berfungsi.
Dan baru akhir 1982 selesai seluruhnya.Dengan begitu diharapkan
Bengkulu siap berkembang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo