Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Sikap Bakal Calon di Pilgub Jakarta terhadap Persija dan The Jakmania

Upaya Pramono Anung-Rano Karno yang menjanjikan markas bagi Persija Jakarta akan berpengaruh terhadap suara dari The Jakmania.

1 September 2024 | 09.55 WIB

Suporter Persija, The Jakmania menyanyikan yel-yel di Stadion Patriot Chamdrabhaga, Bekasi, Ahad, 5 Juni 2022. The Jakmania memadati Stadion Patriot dimana ini merupakan laga perdana dan persahabatan yang ditonton The Jakmania usai pandemi COVID-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Perbesar
Suporter Persija, The Jakmania menyanyikan yel-yel di Stadion Patriot Chamdrabhaga, Bekasi, Ahad, 5 Juni 2022. The Jakmania memadati Stadion Patriot dimana ini merupakan laga perdana dan persahabatan yang ditonton The Jakmania usai pandemi COVID-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Persija Jakarta dan kelompok pendukungnya, The Jakmania, menjadi salah satu isu yang diperbincangkan dalam pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta 2024. Bakal pasangan calon yang akan bersaing di Pilgub Jakarta memiliki sikap masing-masing terhadap klub sepak bola kebanggaan warga Jakarta itu.

Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK), misalnya, mengatakan tidak akan banyak membawa isu Persija dan pendukungnya, The Jakmania, saat masa kampanye pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta 2024. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menuturkan isu soal Persija dan Jakmania bakal dibuktikan dengan mendahulukan aspirasi. 

Mantan Gubernur Jawa Barat itu memastikan berkomitmen mencintai Persija dan Jakmania setelah dia memutuskan maju pada Pilgub Jakarta.

“Kalau saya sederhana bahwa dengan situasi saya yang seperti ini, kami tidak akan terlalu banyak kampanye membawa isu Persija atau Jakmania, kecuali berkomitmen kalau nanti terpilih,” kata Ridwan Kamil di RSUD Tarakan, Jakarta pada Sabtu, 31 Agustus 2024 seperti dikutip Antara.

Pernyataan Ridwan itu merespons pertanyaan wartawan soal bakal calon gubernur Jakarta Dharma Pongrekun yang menjanjikan akan menggratiskan sewa Jakarta International Stadium (JIS) seperti dikutip Antara.

Politikus Partai Golkar ini mengatakan pihaknya akan menyerap aspirasi dari Persija maupun Jakmania untuk diperjuangkan dalam kebijakan. Dengan demikian, dia tak ingin menyampaikan sejumlah janji-janji terlebih dahulu seperti Dharma Pongrekun soal JIS.

Dharma Pongrekun berjanji akan menggratiskan sewa JIS jika ada anggaran. “Kalau memang memungkinkan anggaran ada, perlu digratiskan," kata Dharma dalam konferensi pers pendaftaran Pilgub Jakarta pada Kamis, 29 Agustus 2024.

Dharma bersama timnya akan mengkaji pengelolaan JIS agar fasilitasnya dapat dirasakan oleh masyarakat. Dalam program sewa gratis JIS, dia berjanji akan selalu mengutamakan kenyamanan pendukung Persija, The Jakmania.

Rencana RK Bertemu dengan The Jakmania

Sebelumnya, Ridwan mengatakan berencana segera menemui kelompok suporter Persija, The Jakmania. “Semua nanti didatangi. Semua warga Jakarta kami ajak silaturahmi. Secepatnya,” kata Ridwan Kamil di Kantor KPU DKI Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat pada Rabu, 28 Agustus 2024. Dia juga berencana segera mengubah domisili Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari Bandung ke Jakarta.

“Kami dukung termasuk olahraga. Termasuk semua kesehatan olahraga yang ada di Jakarta khususnya yang sangat dicintai. Misalnya, sepak bola. Kami maksimalkan brand dan klub Persija dengan Jakmania-nya yang luar biasa," ucap dia menambahkan.

Ridwan mengatakan, jika dia terpilih menjadi Gubernur Jakarta, dia akan berfokus pada pelayanan masyarakat. "Karena tujuannya adalah melayani baik yang memilih maupun tidak memilih," kata mantan Wali Kota Bandung itu.

Selama ini, The Jakmania dan pendukung setia Persib Bandung, Bobotoh, sering berkonflik terutama usai pertandingan. 

Pramono Anung-Rano Karno Soal Markas Persija di Jakarta

Adapun bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno, menjanjikan Persija Jakarta memiliki markas di wilayahnya sendiri. Rano mengatakan upaya ini dilakukan agar tim berjuluk Macan Kemayoran itu tak harus menggelar latihan-pertandingan di luar Jakarta.

“Bagamana prestasi mau didapat kalau lapangan saja membuat kita bingung,” kata Rano Karno di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu, 31 Agustus 2024.

Rano mengatakan kepemilikan markas akan menjadi fondasi utama bagi Persija untuk mengembangkan prestasinya di kancah nasional maupun internasional. “Kalau sudah punya home base, saya yakin prestasinya akan berbeda,” ujar Rano.

Meski berstatus sebagai tim sepak bola asal Jakarta, Persija kerap bermarkas di luar kota. Pada kompetisi Liga 1 musim 2023-2024, Persija bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.

Saat itu, Persija juga tidak dapat berlaga di Jakarta karena alasan keamanan dan stadion di sekitar Jakarta yang masih dalam masa renovasi. Stadion yang dimaksud adalah Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang juga kerap menjadi markas Persija.

Presiden klub Persija, Mohamad Prapanca, mengatakan Persija sebenarnya sudah merencanakan kembali ke Jakarta. Mereka bahkan sudah mengusahakan bisa bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), tetapi SUGBK saat itu akan digunakan oleh tim nasional Indonesia.

Manajemen Persija, kata Prapanca, juga telah melihat langsung kondisi JIS sebagai alternatif markas Persija. Namun, saat itu, manajemen menilai kondisi JIS belum bisa digunakan untuk menggelar pertandingan sepak bola setelah menjadi venue kegiatan lain.

Peneliti politik Populi Center, Usep Saepul Ahyar, mengatakan upaya duet Pramono-Rano yang menjanjikan markas bagi Persija sedikit banyak akan berpengaruh terhadap suara dari The Jakmania.

Menurut Usep, posisi Pramono-Rano saat ini cukup menguntungkan ketimbang kandidat lain, selain Rano yang dikenal lekat dengan budaya Betawi. The Jakmania, kata dia, belum dapat menerima keberadaan kandidat lain, khususnya Ridwan Kamil, yang berlaga di Pilgub Jakarta.

Dia mengatakan The Jakmania adalah salah satu kelompok suporter sepak bola dengan jumlah anggota yang sangat banyak. “Suara Jakmania cukup untuk mengantarkan kemenangan di pilkada ini," ujar Usep.

Sedangkan menurut Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menggaet pendukung tim sepak bola adalah upaya umum yang kerap dilakukan calon untuk mengerek elektoral. Dia menuturkan upaya itu juga sempat dilakukan Anies Baswedan pada Pilgub Jakarta 2017 yang menjanjikan pembangunan JIS.

“Ini cara yang cukup umum sebetulnya. Namun, dengan minimnya akseptabilitas pada kandidat lain, ini jadi cukup menguntungkan," ujar dia.

DESTY LUTHFIANI | ANDI ADAM FATURAHMAN | ANTARA

Pilihan editor: KPU Sebut Calon Tunggal Bisa Menangi Pilkada 2024, Ini Syaratnya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus