Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Gadjah Mada atau UGM akan menerima sebanyak 10 ribu mahasiswa baru pada 2024. UGM menjadi salah satu kampus pilihan terfavorit bagi calon mahasiswa 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan catatan 2023, UGM menjadi kampus negeri dengan pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) terbanyak nomor dua. Jumlah pendaftarnya mencapai 62.327 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahun ini, UGM kembali membuka pintu masuk bagi mahasiswa baru program sarjana dan vokasi dengan kriteria dan kuota tertentu. Berpatokan pada pelaksanaan tahun sebelumnya, pemilihan program studi tahun ini tidak bergantung sepenuhnya pada jurusan di sekolah asal masing-masing peserta.
Secara umum, UGM membuka dua jenis seleksi, yaitu seleksi nasional dan mandiri. Seleksi nasional terdiri dari Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan SNBT. Sementara untuk Seleksi Mandiri terbagi pula menjadi program reguler dan International Undergraduate Program (IUP) atau kelas internasional.
Pada program reguler, ada jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) dan Ujian Mandiri (UM) UGM Computer Based Test. Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM Gandes Retno Rahayu menyebutkan bahwa untuk program reguler 2024, masing-masing 30 persen akan diambil dari jalur SNBP dan SNBT, sedangkan 40 lagi diambil dari jalur UM.
"Jadi tahun 2024 ini yang reguler itu kuotanya 9.362, sehingga yang akan diterima dari jalur SNBP 2.821, SNBT juga sama. UM 3.720 dan IUP 1.010,” kata Gandes dalam rilis UGM pada Senin, 15 Januari 2024.
Secara umum, terdapat tiga kategori dalam jalur PBU. Pertama, kategori bibit unggul yang dikhususkan bagi siswa dengan kompetensi bagus, tapi berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Kedua adalah siswa dengan prestasi yang unggul, baik dari prestasi bersifat ilmu pengetahuan dan teknologi ataupun minat dan bakat.
"Selain itu, ada kandidat unggul yang berasal dari daerah yang perlu diafirmasi, seperti daerah 3T dan daerah di mana UGM memiliki mitra dalam menerapkan tri darma perguruan tinggi,” kata Gandes.
Sementara pada kelas internasional, UGM akan membuka kelas internasional dalam tiga gelombang. Proses seleksinya cukup berbeda dengan jalur reguler, karena setiap fakultas memiliki materi yang berbeda-beda. Selain uji kemampuan bahasa Inggris, calon mahasiswa akan diuji pada segi kognitif, potensi akademik, menulis esai, dan leadership group discussion. Secara keseluruhan, terdapat 26 program studi dari 11 fakultas yang membuka kelas internasional.
Keberagaman mahasiswa
Melansir laman resminya, UGM berkomitmen untuk menciptakan keragaman dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Wening Udasmoro mengatakan bahwa kualitas pendidikan akan menjadi lebih bermakna ketika memiliki subjek-subjek mahasiswa dengan latar belakang budaya yang berbeda.
"Background di sini bukan hanya orang Jawa, Bali, Sumatera, dan sebagainya, tapi juga background budaya, agama, asal negara. Itu lebih penting untuk memperkaya kualitas pendidikan. Bagaimana mahasiswa bisa berinteraksi dengan masyarakat dari background yang berbeda,” kata Wening.
Wening mengatakan keberagaman akan mendorong proses belajar menjadi lebih komprehensif dan tidak terbatas pada ilmu pengetahuan saja. Namun lebih daripada itu, juga pada ilmu sosial dan budaya masyarakat. Gandes juga mengatakan bahwa UGM tidak memprioritaskan satu kota saja di dalam penerimaan mahasiswa baru 2024.