Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Hari ini tepat 109 tahun yang lalu Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di kampung halamannya, Yogyakarta, dan melahirkan banyak tokoh diantaranya diangkat menjadi pahlawan nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak tokoh-tokoh yang ikut berperan banyak dalam perkembangan Indonesia dari masa ke masa dari Muhammadiyah.
Selain KH Ahmad Dahlan terdapat beberapa tokoh lainnya yang merupakan pahlawan nasional dari kalangan Muhammadiyah. Dikutip dari laman muhammadiyah.or.id nama-nama ini jarang diketahui pergerakannya di Muhammadiyah.
Dr. Sutomo
Selain sebagai pendiri organisasi pergerakan pertama di Indonesia, yakni Budi Utomo. Sutomo memiliki peran di Muhammadiyah. Pernah menjabat sebagai Medisch Adviseur (Penasehat Kesehatan/Medis) H.B. PKO Muhammadiyah. Pada Ahad, 14 September 1924 saat Pembukaan Poliklinik Muhammadiyah Surabaya menyampaikan pidato di hadapan Haji Syudja’ dan Ki Bagus, sebagai PB Muhammadiyah.
Pemerintah Republik Indonesia melalui surat Keputusan Presiden Nomor 657 tahun 1961 menetapkan Dr Sutomo sebagai pahlawan nasional bersama KH Ahmad Dahlan dan KH Agus Salim.
Ir. Djuanda Kartawidjaja
Djuanda Kartawidjaja pernah diangkat sebagai Menteri Muda Perhubungan merangkap Kepala Jawatan Kereta Api. Lahir pada 14 Januari 1911, dan merupakan pahlawan nasional yang berperan dalam Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957.
Dalam Muhammadiyah Djuanda pernah menjabat sebagai Direktur SMA Muhammadiyah Jakarta. Saat itu, Ia pernah ditawari menjadi asisten profesor di Technische Hoge School, namun hal ini ditolaknya dengan memilih tetap mengabdi sebagai pengajar di Muhammadiyah.
Presiden Sukarno melalui surat Keputusan Presiden Nomor 244 tahun 1963 menetapkannya sebagai pahlawan nasional. Tepatnya pada 29 November 2963.
H. Adam Malik
Wakil presiden Indonesia tahun 1978-1983 ini memulai karir perjuangannya sebagai anggota kepanduan Hizbul Wathan yang merupakan salah satu organisasi otonom di Muhammadiyah. Lahir di Pematangsiantar, 27 Juli 1917 kemudian mendirikan sekaligus ketua Partindo.
Atas jasa-jasanya, Adam Malik dianugerahi berbagai macam penghargaan, di antaranya Bintang Mahaputera kl. IV pada tahun 1971, Bintang Adhi Perdana kl.II pada tahun 1973, dan diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1998.
Teuku Muhammad Hasan
Teuku Muhammad adalah tokoh nasional dari Aceh yang berhasil menyatukan gejolak di Sumatera di bulan-bulan awal kemerdekaan dan tercatat sebagai anggota BPUPKI dan ikut serta merumuskan Pembukaan Undang Undang Dasar 1945.
Pasca kemerdekaan ia dikukuhkan menjadi gubernur pertama Sumatera dengan Ibu Kota Provinsi di Medan. Sedangkan di Muhammadiyah, ia turut aktif di Muhammadiyah Cabang Aceh. Hingga pada tahun 1928 bersama dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah di sana, Teuku Muhammad Hasan mendirikan Hizbul Wathan, serta gerakan putri Muhammadiyah.
Keppres No. 085/TK/TH. 2006, menganugerahi Teuku Muhammad Hasan gelar pahlawan Nasional. Tepatnya pada 3 November 2006.
Lafran Pane
Merupakan anak dari Sutan Pangurabaan Pane. Ayahnya adalah salah satu pendiri Muhammadiyah di Kabupaten Sipirok, Sumatera Utara. Lafran Pane dididik pada pesantren Muhammadiyah di di Sipirok dan melanjutkan ke HIS Muhammadiyah di kota Sibolga.
Pada tahun 1937 ke Batavia, di sana ia kembali melanjutkan sekolah di HIS Muhammadiyah, kemudian ke Mulo Muhammadiyah, AMS Muhammadiyah. Lalu ke Yogyakarta untuk melanjutkan belajarnya.
Lafran pane dikenal sebagai salah satu pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam pada 5 Februari 1947. Perihal perannya dalam HMI, Kongres XI HMI tahun 1974 di Bogor menetapkan Lafran Pane sebagai pemrakarsanya berdirinya HMI dan disebut sebagai pendiri HMI.
Ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/TAHUN 2017 tanggal 6 November 2017.
RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca juga: Mengenal Teologi Al-Ma'un, Landasan Teologis Gerakan Muhammadiyah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini