Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Wiranto Ditusuk, Gatot Nurmantyo: Dampaknya Sangat Dalam

Gatot Nurmantyo menuturkan pengawalan terhadap Wiranto harus berlapis.

11 Oktober 2019 | 14.35 WIB

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (tengah) memberikan keterangan pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 8 Mei 2018. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Perbesar
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (tengah) memberikan keterangan pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 8 Mei 2018. TEMPO/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, PangkalpinangMantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengatakan penusukan terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto harus menjadi warning bagi pemerintah dan masyarakat agar lebih waspada terhadap ancaman teror.

"Ini seharusnya kita anggap sebagai warning supaya kita lebih waspada. Ambil positifnya demikian terkait musibah itu. Mari kita berpikiran positif sambil menunggu keterangan resmi," ujar Gatot kepada wartawan di Bangka Belitung, Jumat, 11 Oktober 2019.

Menurut Gatot, pengawalan Wiranto sebagai Menkopolhukam seharusnya berlapis karena sudah ada prosedur tetap terkait pengamanan pejabat negara.

"Namanya musibah saya yakin Kapolri dan Panglima TNI akan melakukan evaluasi, mulai penambahan jumlah personel, sistem dan lain sebagainya. Nanti bisa ditanyakan ke mereka. Pengawalan harus selalu ada, apalagi beliau Menkopolhukam harusnya berlapis. Itu protap yang harus dilakukan," ujar dia.

Gatot menuturkan dampak yang terasa dari peristiwa tersebut memberikan dampak yang sangat dalam bagi masyarakat luas.

"Jika menteri yang menangani bidang keamanan saja terkena musibah seperti itu, dampaknya sangat dalam. Mari kita sama-sama jangan memperkeruh suasana sehingga tidak berdampak negatif," kata Gatot.

Gatot menambahkan masyarakat perlu mewaspadai berita dan informasi hoaks yang beredar dengan mengecek terlebih dahulu kebenaran berita dan informasi yang diterima.

"Ini zaman membingungkan. Kenapa demikian? Itu karena Indonesia adalah ibu kota media sosial, karena di seluruh dunia pengguna media sosial itu paling banyak di Indonesia. Makanya perlu dicek. Kita lihat perang Vietnam, Irak dan Libya yang terjadi karena hoax," ujar dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Servio Maranda

Kontributor Tempo di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus