Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Atas dasar temuan itu, MUI lalu mewajibkan produsen Ajinomoto menarik produknya dari pasar. Polisi pun merangket para petinggi perusahaan itu. Kontan masyarakat heboh. Heboh kian menjadi setelah belakangan Presiden Abdurrahman Wahid menyatakan sebaliknya. Pendapatnya didukung oleh hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta lembaga perguruan tinggi. Laboratorium Pusat Pemeriksaan Makanan dan Minuman Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial pun menyatakan Ajinomoto sama sekali bebas porcine (unsur babi). Para petinggi Ajinomoto yang ditahan pun boleh menghirup udara bebas. Bagaimana publik menyikapi kontroversi ini?
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo