Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PADA 9 November lalu, saya berangkat ke Malaysia via Singapura menumpang maskapai penerbangan yang cukup bergengsi, Singapore Airline (SQ), nomor flight SQ 155 tujuan Singapura dan SQ 144 untuk tujuan Kuala Lumpur. Barang yang saya tempatkan di bagasi adalah sebuah dos penuh berisi buku serta sebuah ransel berisi beberapa potong pakaian, charger hand phone, dan barang kecil lainnya. Saya memang tidak memberikan kunci gembok tambahan pada ransel—karena saya pikir Bandara Soekarno-Hatta mestinya aman. Lagi pula kelihatannya terlalu berlebihan apabila ransel ditambahi kunci gembok segala.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo