Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kisah ini dituturkan seorang penyair lain: Goenawan Mohamad—dalam diskusi pembakaran buku di Taman Ismail Marzuki, dua pekan silam. Cerita ini menjadi misal betapa pembakaran buku adalah pekerjaan sia-sia—karena buku tak bisa dibungkam. Pemberangusan buku Pramoedya Ananta Toer di Indonesia ataupun buku Boris Pasternak dan Solzhenitsyn di Rusia hanya membuat kitab-kitab itu masyhur di luar negeri asalnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo