Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam wawancara, Pram antara lain menyebutkan pertentangannya secara prinsipiil tentang humanisme dengan H.B. Jassin, "Karena itu, ketika dia sakit, no. Saya tidak mau tahu." Apabila benar Pram menyatakan demikian, adakah itu merupakan kepahitan naif seorang sastrawan besar? Bukankah mereka berdua pernah bergaul akrab, apa pun perbedaannya?
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo