Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SAYA kecopetan telepon selular di Mal Taman Anggrek, Jakarta, Sabtu 31 Maret 2001. Sebagai pelanggan kartu prabayar Simpati Nusantara selama 3,5 tahun, saya segera menghubungi Telkomsel untuk memblokir nomor telepon. Ternyata, saya mendapatkan tanggapan yang sangat mengecewakan. Telkomsel bersikap diskriminatif antara pelanggan Simpati Nusantara dan Kartu Halo. Nomor telepon saya tak bisa diselamatkan, karena fasilitas pemblokiran nomor telepon hanya diberikan kepada pelanggan pascabayar Kartu Halo dan saya juga tidak dapat mengubah kartu prabayar saya menjadi kartu pascabayar. Dua hal yang bagi operator lain mudah sekali dilakukan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo