Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak orang yang waswas bahwa politik bongkar-pasang Abdurrahman ini hanya untuk mengamankan posisinya yang kian genting menjelang Sidang Istimewa MPR, Agustus nanti. Dihadapkan pada tuduhan penyalahgunaan wewenang dalam kasus Bulog dan Brunei, Abdurrahman tak punya kekuatan cukup. Di parlemen, dia cuma punya 11 persen suara. Megawati dan PDI Perjuangan, yang menguasai mayoritas suara MPR, tak lagi berpaling kepadanya. Itulah sebabnya ia mengganti kabinet untuk mencari peluang bagi negosiasi baru.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo