Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Longsor peristiwa gerak tanah atau batuan. Tanah longsor rentan terjadi saat musim hujan. Tanah longsor bisa tersebab dua faktor, pendorong dan pemicu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Merujuk publikasi Pengenalan Gerakan Tanah, tanah longsor terjadi apabila gaya pendorong di lereng lebih besar daripada penahan. Biasanya gaya penahan dipengaruhi kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi besarnya sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Faktor penyebab tanah longsor
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Hujan
Ancaman tanah longsor biasanya pada November, karena meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Itu mengakibatkan munculnya pori atau rongga tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya permukaan.
Ketika hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak, secara cepat tanah mengembang kembali. Pada awal musim hujan, intensitas yang tinggi biasanya sering terjadi, sehingga kandungan air tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat.
Baca: 6 Jenis Tanah Longsor
2. Lereng terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong yang memungkinkan terjadinya longsor. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Adapun dengan sudut 180 derajat apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
3. Tanah yang kurang padat dan tebal
Jenis tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter dan sudut lereng lebih dari 220 meter. Jenis itu itu rentan mengalami longsor terutama bila terjadi hujan. Tanah akan sangat rentan terhadap pergerakan karena menjadi lembek terkena air dan pecah ketika hawa terlalu panas.
4. Batuan yang kurang kuat
Batuan endapan gunung berapi, sedimen, campuran antara kerikil, pasir, dan tanah lempung biasanya kurang kuat. Batuan itu akan mudah menjadi tanah bila mengalami proses pelapukan dan biasanya rentan terhadap tanah longsor bila terdapat di lereng yang terjal.
5. Jenis tata lahan
Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Di lahan persawahan, akar yang kurang kuat untuk mengikat butir tanah membuat bagian menjadi lembek mudah longsor. Sedangkan, daerah perladangan rentan karena akar pohon tidak bisa menembus bidang longsoran yang dalam. Biasanya terjadi di area longsoran lama.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.