Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengklarifikasi secara isu seputar isu tsunami Pandeglang. Pakar BPPT Widjo Kongko menyampaikan bahwa ada masalah komunikasi sains yang salah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya tidak menjelaskan prediksi terjadinya tsunami di Jawa Barat, tapi hanya potensi," ujar pakar BPPT Widjo Kongko di Executive Lounge BPPT, Lobby Gedung II BPPT, Jl. MH Thamrin No 8, Jakarta, Jumat, 6 April 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Informasi tersebut muncul ketika Widjo mengisi kegiatan seminar ilmiah BMKG dalam memperingati Hari Meteorologi Dunia ke-68 yang dilaksanakan, Selasa, 3 April 2018 di Gedung Auditorium BMKG. Kemudian ada beberapa awak media yang menyakan hal itu, lalu menjadi isu yang berkembang saat ini.
Menurut Widjo, informasi potensi tersebut hanya hasil kajian awal saja. Data tersebut menggunakan data resomusi rendah sumber tsunami dari gempa bumi di tiga titik potensi gempa megathrust, seperti di Enggano, Selat Sunda serta Jawa Barat dan Tengah.
"Itu hanya kajian awal dari simulasi model komputer. Potensi skenario terburuk adalah jika gempa bumi megathrust itu terjadi secara bersamaan dengan magnitudo 9 dan menimbulkan tsunami," kata Widjo.
Widjo menyampaikan bahwa harus ada literasi pemahaman terkait komunikasi sains kepada masyarakat. Di Jepang, kata Widjo, sebelum membeberkan informasi ilmiah, para jurnalis diberikan pemahaman secara mengenai informasi immiah itu. Sehingga informasi yang sampai kepada masyarakat menjadi mudah untuk dipahami.
Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Wahyu Widodo Pandoe menyampaikan permohonan maaf atas informasi yang seharusnya menjadi konsumsi para akademisi. "Kami BPPT memohon maaf jiak informasi itu meresahkan masyarakat. Informasi tentang tsunami di daerh Jawa Barat ini hanya hasil kajian awal dan untuk konsumsi akademisi," kata Wahyu.
Masyarakat tidak perlu khawatir dengan pemberitaan ini dan dihimbau agar tetap tenang serta menjalankan aktivitas seperti biasanya. Serta, kata Wahyu, tetap mengacu pada informasi yang disampaikan BMKG atau BNPB sebagai lembaga resmi dari pemerintah.
Simak artikel lainnya seputar klarifikasi isu tsunami Pandeglang dan kabar terbaru dari BPPT hanya di kanal Tekno Tempo.co.