Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEBUTKAN sebuah tempat paling berisik sehingga Anda mustahil berbicara via telepon. Jika Anda menelepon memakai Jawbone, headset buatan Aliph, hampir tidak ada lagi tempat yang terlalu bising. Anda dapat bercakap-cakap dengan nyaman di pasar, di busway, bahkan di tengah perang. Rahasianya: teknologi noise shield.
Ini bukan teknologi antibising biasa. Aliph—perusahaan yang bermarkas di San Francisco dan berdiri pada 1999—mengadaptasi teknologi yang dibuat untuk tentara Amerika Serikat. Para tentara itu memerlukan pelindung bising agar tetap dapat berkomunikasi dengan jernih di medan tempur.
SPESIFIKASI
Teknologi Cerdas
Peranti lunak Memisahkan suara asli pemakai dan lawan bicara dari suara pengganggu
Speaker Suara yang datang diperbaiki dengan meningkatkan frekuensi dan kejernihannya
Sensor bicara Mengetahui kapan pemakainya berbicara dengan menangkap getaran rahang
Mikrofon Menangkap suara pemakainya ketika berbicara sekaligus menyaring suara pengganggu di sekitarnya
Dari Gudang ke Kepala
1910 Nathaniel Baldwin, mahasiswa Universitas Stanford, menciptakan headset pertama. Temuannya terkubur di gudang selama beberapa tahun, karena seperti kebanyakan penemu pada zaman itu, ia tak berpikir untuk memproduksinya secara massal.
Perang Dunia I Angkatan Laut Amerika mengetahui penemuan Baldwin dan memesan 100 headset untuk keperluan perang.
1961 Headset masuk ke kokpit pesawat. Pilot menyukainya karena peranti ini ringan dan nyaman dipakai.
1970 Headset mulai dipakai untuk pesawat telepon.
2000 Headset nirkabel berbasis teknologi blue tooth mulai populer.
Sumber: Aliph, DARPA, Jawbone, Plantronics
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo