Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Perasaan gampang marah dan mudah tersinggung sebenarnya merupakan respons alami terhadap ancaman yang dialami.
Bahkan beberapa sikap marah ini terkadang diperlukan untuk kelangsungan hidup. Akan tetapi, ada saatnya kemarahan menjadi masalah ketika seseorang sulit mengendalikannya. Bisa jadi, hal ini menjadi gejala awal gangguan kesehatan mental.
Tinjauan Pakar
L. Staicu dan M. Cutov dalam penelitiannya berjudul “Anger and Health Risk Behaviors” (2010) menemukan, perasaan marah dan mudah tersinggung yang tidak terkendali berpengaruh buruk bagi kesehatan mental. Seiring waktu, hal itu bisa meningkat dan memicu penderitanya melakukan kekerasan verbal atau fisik yang merugikan orang-orang di sekitarnya.
Baca juga : Alasan Mengapa Tak Boleh Tertidur dalam Keadaan Marah
Dalam kajian Ilmu Psikologi, kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan seringnya ledakan amarah atau agresi impulsif disebut dengan istilah “Intermittent Explosive Disorder (IED). Dikutip dari Cleveland Clinic, orang dengan gangguan kesehatan mental ini memiliki sikap toleransi yang rendah terhadap frustasi. Lebih parahnya, ini bisa menimbulkan amukan, argumen verbal, hingga perkelahian adu jotos fisik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 1,4 persen hingga 7 persen orang mengalami IED. Disebutkan pula, sekitar 80 persen penderita IED juga memiliki kesehatan mental lain. Antara lain mencakup gangguan kecemasan, eksternalisasi, disabilitas intelektual, autisme, dan gangguan bipolar menjadi yang paling umum. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak berusia enam tahun ke atas juga berisiko terkena IED.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih lanjut, gejala atau tanda utama dari IED ini tidak lain adalah pola ledakan amarah yang tidak sesuai dengan situasi atau peristiwa yang menyebabkannya, melansir Medical News Today. Orang-orang dengan gangguan kesehatan mental ini sebenarnya menyadari bahwa perasaan mudah marah dan tersinggung itu tidak pantas. Akan tetapi, mereka tidak dapat mengendalikan tindakan tersebut selama episode berlangsung.
Meski demikian, penyebab pasti dari kondisi mudah marah dan tersinggung hingga menjadi gejala gangguan kesehatan mental IED ini belum diketahui secara pasti. Namun, kemungkinan besar disebabkan oleh sejumlah faktor lingkungan dan biologis. Khusus faktor lingkungan, kebanyakan orang dengan gangguan ini dibesarkan dalam keluarga yang eksplosif dan kerap mengalami pelecehan verbal maupun fisik.
HARIS SETYAWAN
Baca juga : Sulit Mengontrol Marah? Anda Mungkin Mengidap IED Begini Penjelasannya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.