Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya bagi bumi dan memusnahkan manusia.

25 Januari 2024 | 22.41 WIB

Sebuah asteroid kecil melewati atmosfer Bumi terlihat di Surrey, Inggris 13 Februari 2023. Asteroid kecil berukuran 1 meter, yang saat ini ditunjuk sebagai Sar2667, meledak setelah memasuki atmosfer bumi. Twitter/@KadeFlowers/via REUTERS
Perbesar
Sebuah asteroid kecil melewati atmosfer Bumi terlihat di Surrey, Inggris 13 Februari 2023. Asteroid kecil berukuran 1 meter, yang saat ini ditunjuk sebagai Sar2667, meledak setelah memasuki atmosfer bumi. Twitter/@KadeFlowers/via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya. Beberapa dari asteroid ini pernah teramati di masa lampau, lalu kini hilang dari pengamatan. Asteroid adalah benda luar angkasa yang terdiri dari bebatuan, memiliki kawah atau lubang di dalamnya, dan berputar dan mengorbit pada matahari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pada 66 juta tahun yang lalu, bumi dihantam oleh asteroid seukuran kota. Dampaknya melepaskan energi yang setara dengan ledakan 71 triliun ton trinitrotoluene (TNT). Menurut Live Science, ledakan tersebut menimbulkan bekas seluas 100 mil di lokasi jatuhnya. Hingga kini jejaknya pun masih membekas dan berada di Semenanjung Yucatan, Meksiko.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akibat dampaknya yang besar, asteroid ini dikenal dengan tumbukan Chicxulub. Salah satu dampak dari hantaman ini menyebabkan kematian dinosaurus nonavian bersamaan dengan hilangnya tiga perempat spesies bumi. Kejadian ini disebut dengan kepunahan Kapur-Paleogen.

Berkaca dari fenomena asteroid yang membawa dampak besar bagi bumi, Pusat Studi Objek Dekat Bumi atau CNEOS NASA membuat sistem pemantauan dampak Sentry. Alat ini melakukan analisis jangka panjang terhadap kemungkinan orbit asteroid yang berpotensi membahayakan di masa depan.

Pemantauan melalui Sentry CNEOS NASA menemukan lima asteroid yang berisiko memberikan dampak terbesar bagi bumi. Kendati demikian, peluang bertambahnya daftar asteroid berbahaya masih mungkin terjadi karena itulah penelitian dan pemantauan terus dilakukan.

1. Asteroid Bennu

Bennu adalah nama untuk asteroid yang ditemukan pada tahun 1999, ukurannya 0,30 mil dengan massa 74 juta ton. Asteroid ini berada dekat bumi dan berisiko untuk merusak bumi bila terjadi tabrakan. Berdasarkan penelitian NASA, peluang asteroid Bennu untuk menghantam bumi diprediksi terjadi pada ratusan tahun di masa depan. Ilmuwan memperkirakan tabrakan akan terjadi 24 September 2182. Perhitungan risikonya berada di 0,037 persen untuk kemungkinan menghantam bumi.

Walaupun peluang asteroid Bennu menghantam bumi masih jauh di masa depan, para ilmuwan tetap mempelajarinya dan mengirim pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx NASA untuk mengambil sampel Bennu, lalu dianalisis oleh tim peneliti dari seluruh dunia.

Hasil riset NASA memperkirakan bila Bennu menghantam bumi, akan melepaskan energi yang setara dengan ledakan 1,4 miliar ton TNT. Kerusakannya bersifat regional dan tidak berpotensi menyebabkan kehancuran global.

2. Asteroid 29075 atau 1950 DA

Asteroid jenis ini ditemukan pada awal Februari 1950, lalu hilang dari pemantauan dan kembali muncul 50 tahun setelahnya. Asteroid 1950 DA paling berisiko kedua setelah Bennu. Komposisinya diyakini para ilmuwan terdiri dari tumpukan puing-puing lepas dengan kandungan besi serta nikel yang tinggi. Ukuran dari asteroid 1950 terpantau 0,81 mil atau setara dengan 1,3 kilometer, massanya 78 juta ton.

Peluang asteroid 1950 DA menghantam bumi adalah 0,0029 persen, diprediksi akan terjadi pada 16 Maret 2880. Bila asteroid jenis ini menghantam bumi, maka energi yang dihasilkannya setara dengan 75 miliar ton TNT. Kondisi tersebut cukup untuk memicu bencana global dan berpotensi memusnahkan umat manusia.

3. Asteroid TL4 2023

Ilmuwan menemukan keberadaan asteroid TL4 2023 pada tahun 2023. Ukurannya setara dengan 0,33 kilometer dengan massa 47 juta ton. Walau baru ditemukan di 2023, asteroid ini diprediksi memiliki potensi berbahaya bagi bumi. Berdasarkan pengamatan NASA pada 8 hingga 19 Oktober 2023, peluang asteroid TL4 2023 menghantam bumi adalah 0,00055 persen, diperkirakan terjadi pada 10 Oktober 2119.

Dampak dari ledakan asteroid TL4 2023 bila menghantam bumi, diperkirakan melepaskan energi setara dengan ledakan 7,5 miliar ton TNT. Risiko ini lebih kecil dibanding 1950 DA dan Bennu.

4. Asteroid FT3 2007

Memiliki ukuran sekitar 0,37 kilometer dengan massa 54 juta ton. Asteroid ini didefinisikan sebagai asteroid yang hilang, sebab para astronom belum pernah melihatnya lagi sejak awal pengamatan di tahun 2007. Kendati hilang, peluang untuk asteroid FT3 2007 berada di 0,0000096 persen untuk menabrak bumi. Ilmuwan memperkirakan tabrakan itu akan terjadi di 3 Maret 2030.

Terdapat dua prediksi untuk Asteroid FT3 2007 menghantam bumi. Beberapa ilmuwan berpendapat terjadi di tahun 2030, namun sebagian yang lain mencatat kalau asteroid ini akan menabrak bumi pada 5 Oktober 2024. Bila di tahun 2024 dan 2030 Asteroid FT3 2007 menabrak bumi, maka peluang energi yang dilepaskannya setara dengan 2,6 miliar ton TNT. Kondisi ini disebut mampu menyebabkan kerusakan regional yang besar, namun tidak memicu bencana global.

5. Asteroid 1979 XB

Asteroid terakhir yang berpeluang menghancurkan bumi adalah 1979 XB. Namun keberadaan asteroid jenis ini sudah hilang sejak 40 tahun yang lalu, sehingga para ilmuwan belum bisa memahami orbitnya dengan jelas. Kendati demikian, ilmuwan CNEOS NASA memprediksi peluang asteroid 1979 XB menabrak bumi berada di 0,000055 persen. Diprediksi terjadi pada 14 Desember 2113 dengan daya ledak 30 miliar ton TNT.

Apakah Prediksi untuk Hancurnya Bumi dengan 5 Asteroid Sahih?

Penelitian soal serangan asteroid tersebut memang dinilai menakutkan, terutama untuk keberlangsungan hidup umat manusia. Namun semua batuan luar angkasa yang diprediksi ilmuwan tersebut, berada di daftar nol atau putih.

Laporan Live Science menuliskan bahwa zona putih menunjukkan nol risiko dampak atau setidaknya risikonya sangat rendah. Tingkat ini tidak hanya berlaku untuk asteroid, namun juga benda-benda kecil dari luar angkasa yang terbakar di atmosfer.

Ditambah lagi, saat ini tidak ada objek Sentry Risk yang berada pada level O, seperti halnya asteroid Bennu dan 1950 DA. Dua benda luar angkasa ini tidak memiliki peringkat karena perkiraan dampaknya terjadi lebih dari 100 tahun ke depan. 

Hasil riset tersebut juga sejalan dengan pernyataan NASA yang mencatat bahwa tidak ada ancaman signifikan selama seratus tahun ke depan. Walau demikian, para ilmuwan tetap skeptis dan terus melakukan penelitian mengenai objek luar angkasa yang berpotensi membawa bahaya bagi bumi. Oleh karena itu CNEOS selalu waspada dan melakukan pemantauan pada asteroid yang berada dekat bumi.

Alif Ilham Fajriadi

Bergabung dengan Tempo sejak November 2023. Lulusan UIN Imam Bonjol Padang ini tertarik pada isu perkotaan, lingkungan, dan kriminalitas. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus