Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Australia - Kelelawar merupakan inang bagi lebih dari 100 jenis virus. Peneliti akhirnya berhasil mengungkap rahasia daya tahan tubuh yang menjaga mereka dari penyakit mematikan.
“Kami berfokus mengamati daya tahan alami kelelawar untuk melihat bagaimana mereka merespons virus-virus mematikan,” kata Michelle Baker, ahli imunologi dari Australian Animal Health Laboratory, seperti dilansir dari Medical Express pada Senin, 22 Februari 2016. Beberapa virus mematikan yang tinggal di tubuh kelelawar mencakup MERS dan Ebola.
Uniknya, hewan nokturnal ini ternyata hanya memiliki interferon –protein yang dilepaskan tubuh saat mendeteksi virus –lebih sedikit daripada manusia. Meski demikian, interferon memiliki sistem pertahanan yang lebih tangguh.
Salah satu interferon yang diteliti, interferon alpha, terus aktif untuk menjaga tubuh kelelawar. Sementara itu, pada manusia dan mamalia lain, protein ini baru aktif saat mendeteksi keberadaan virus.
“Kalau di tubuh spesies lain, sistem imun yang terus aktif dapat meracuni jaringan dan sel. Tapi, di tubuh kelelawar, seluruhnya bekerja secara harmonis,” kata Baker. Ibaratnya, pemakan serangga ini memiliki garda depan yang terus aktif menjaga, meski tak ada ancaman sekalipun.
Baker mengatakan pengamatan sistem kerja imun kelelawar ini sangat penting untuk melindungi manusia dari penyakit mematikan. Bila peneliti berhasil membuat sistem imun spesies lain bekerja layaknya milik kelelawar, wabah seperti Ebola dan lainnya hanya akan menjadi kenangan.
PHYS | URSULA FLORENE
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini