Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya sepuluh kapal tanker dan kapal kontainer, termasuk dua yang membawa gas alam untuk Cheniere dan Shell/BG Group, menghindari rute mereka untuk menghindari kemacetan di Terusan Suez, CNBC melaporkan.
Baca:
Terusan Suez Macet Hari ke-5, Teknologi Amerika Siap Turun Tangan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
CNBC mengutip juru bicara MarineTraffic, Georgios Hatzimanolis, yang mengatakan: "Kami memperkirakan jumlah itu akan meningkat saat penutupan ini berlangsung. Dari Asia ke Eropa kami melihat kapal-kapal berbelok di Samudera Hindia, tepat di bawah ujung selatan Sri Lanka."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
MarineTraffic merilis data yang menunjukkan pengalihan itu. Menurut layanan itu, ada 97 kapal ekspedisi yang terjebak di ujung atas kanal, 23 kapal menunggu di tengah, dan 108 kapal di ujung bawah, seperti dilansir CNBC.
Data menunjukkan bahwa satu kapal tanker, bernama Maran Gas Andros, meninggalkan Texas pada 19 Maret. Tanker itu membawa 170.000 meter kubik minyak mentah cair.
Menurut laporan CNBC, kapal tanker itu berganti jalur, bersama beberapa lainnya, di tengah Samudra Atlantik Utara, sebelum beralih mengitari Tanjung Harapan.
Pembaruan terbaru tentang krisis Terusan Suez datang dari pernyataan Evergreen, perusahaan yang memiliki kapal Ever Given yang kandas, bahwa lebih dari 20.000 ton pasir dan lumpur telah diangkat dalam operasi pengerukan.
Kemudi dan baling-baling berfungsi penuh dan diharapkan memberikan dukungan tambahan untuk kapal tunda, menurut pernyataan itu.
Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi telah membuat rencana untuk mengurangi tekanan pada kapal yang terdampar, menurut BBC. Itu akan melibatkan pemindahan beberapa kontainer ke kapal lain atau tanah di dekat kanal.
Tim penyelamat melanjutkan upaya pengerukan Terusan Suez dan akan melanjutkan upaya untuk mengapungkan kembali kapal pengangkut itu pada pukul 14:00 waktu setempat pada hari Minggu.
Sumber: BUSINESS INSIDER