Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
LANGIT malam di atas Samudra Atlantik tiba-tiba berubah seperti kanvas raksasa bertabur cahaya warna-warni. Bukan sebuah pesta, melainkan musibah, setidaknya bagi Arianespace—perusahaan antariksa milik konsorsium Eropa. "Kembang api" itu berasal dari remah-remah roket Ariane 5 yang meledak tiga menit setelah melesat dari stasiun peluncuran di Kourou, Guyana Prancis, Amerika Selatan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo