Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Model Matematik Ini Bisa Bantu Penanganan Pasien Kanker Payudara

Guru besar ITB, Prof I Wayan Mangku, menyatakan model matematika bisa dilakukan membantu penanganan kanker payudara.

9 Maret 2017 | 14.38 WIB

Ilustrasi Kanker Payudara
Perbesar
Ilustrasi Kanker Payudara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB, Prof I Wayan Mangku, M.Sc mengenalkan matematika tidak hanya sebagai ilmu berhitung tetapi dapat dimanfaatkan untuk kemajuan IPTEK di antaranya, ilmu medis seperti untuk operasi kanker payudara.

"Model stokastik merupakan bagian dari model matematika yang menggunakan konsep-konsep peluang yang dibangun berdasarkan fungsi dan barisan peubah acak," kata Wayan di Bogor, Kamis.

Ia menyebutkan, diperlukan suatu model untuk penyederhanaan sebagai akibat dari semakin kompleksnya berbagai fenomena dan masalah nyata, sehingga fenomena tersebut lebih mudah dimengerti atau ditemukan solusi masalahnya.

"Salah satu model yang banyak digunakan dalam penyederhanaan permasalahan adalah model matematika," kata Wayan.

Pria asal Bali ini menjelaskan, tahun 1992 ia bekerjasama dengan Dr S Ganeshanandam dari Curtin University of Technology, Western Australia, untuk memberikan solusi terhadap kekhawatiran pasien penderita kanker payudara. Kolaborasi tersebut berhasil membuat suatu metode yang dapat digunakan untuk menduga peluang kesalahan klasifikasi oleh 'location model Krzanowski' dengan menggunakan teknik 'balanced boostrap'.

Model ini, lanjutnya, sangat bermanfaat dalam teknologi kedokteran, mengklasifikasi para pasien penderita kanker payudara untuk menentukan apakah mereka perlu dioperasi atau cukup dengan pengobatan.

"Nah, dengan model stokastik ini peluang bahwa keputusan oleh teknologi adalah salah dapat diperkirakan," katanya.

Ia menyebutkan, pada tahun 1975, Prof Krzanowski dari University of Reading, Inggris yang menerbitkan fungsi diskriminan yang peubahnya terdiri atas campuran antara peubah biner dan normal, yang disebut 'location model for discriminant and classification'.

Model tersebut kemudian digunakan dalam teknologi kedokteran untuk menentukan apakah seseorang yang terdeteksi mengidap kanker payudara, harus dioperasi yaitu, payudaranya dikorban atau cukup hanya dengan pengobatan tanpa harus mengorbankan payudara.

Seorang pasien penderita kanker payudara, yang sudah diputuskan harus dioperasi oleh teknologi di atas, mempertanyakan besarnya peluang bahwa keputusan operasi tersebut salah.

"Ternyata, saat itu belum tersedia model stokastik yang bisa digunakan untuk menduga peluang kesalahan klasifikasi oleh 'location model," katanya.

Hasil kerja sama penelitian Wayan dan Ganeshanandam melahirkan metode 'balanced boostrap' yang membantu teknologi kedokteran dalam mengklasifikasikan para pasien kanker payudara untuk menentukan apakah perlu dioperasi atau hanya lewat pengobatan saja.

Wayan menyebutkan, selain untuk ilmu medis, pemodelan stokastik pada pelajaran matematika juga bisa digunakan untuk komunikasi, hidrologi, meteorologi, aktuaria dan seismologi.

Hal ini ia jabarkan dalam orasi ilmiah guru besar IPB yang berjudul "Pemodelan Stokastik untuk Memacu Kemajuan IPTEK". Lulusan S2 Australia jurusan Applied Mathematics dan S3 jurusan Mathematics di Netherlands memaparkan, kemajuan IPTEK tidak akan pernah luput dari matematika. Setiap jejak kehidupan manusia akan hilang kecuali jika ia mampu memberikan kenangan yang akan terukir oleh sejarah.

"Ketika Einstein ditawari menjadi Presiden pada tahun 1952, namun ia menolak tawaran tersebut seraya berkata "Rumus matematika dan fisika lebih menarik buatku daripada politik dan menjadi presiden. Politik adalah kehidupan sekarang dan jangka pendek, sedangkan rumus adalah sesuatu yang abadi," kata Wayan.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus