Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Beijing - Ilmuwan mengkonfirmasi bahwa teleskop radio terbesar di dunia milik Cina telah mendeteksi dua bintang baru yang mengirimkan gelombang radio selama uji coba.
Baca: Teleskop Kepler Temukan 10 Planet Baru yang Mirip Bumi
The Five hundred meter Aperture Spherical Telescope (FAST), yang terletak di bagian pedesaan provinsi Guizhou, Cina, melakukan uji coba pertama pada bulan September 2016. Salah satu misi utamanya adalah mendeteksi sinyal komunikasi antarbintang, atau sederhananya, pesan dari peradaban alien.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tujuan utama lainnya adalah mengamati pulsar atau bintang neutron yang berotasi. Ini merupakan sisa-sisa keruntuhan gravitasi bintang masif yang memenuhi sekitar 1,4 materi massa matahari ke bumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Misi mempelajari pulsar dari teleskop ini memberikan kesempatan kepada para ilmuwan untuk melihat beberapa kondisi paling ekstrem di alam semesta.
Para ilmuwan di National Astronomical Observatories of China (NAOC) mengatakan FAST menemukan dua pulsar baru pada tanggal 22 dan 25 Agustus. Pengamatan ini kemudian diverifikasi dengan teleskop radio Parkes di Australia.
Pulsar yang ditemukan diberi nama J1859-01 dan J1931-01, dan masing-masing terletak 16.000 dan 4.100 tahun cahaya dari Bumi. Menurut kantor berita Cina, Xinhua, pulsar yang letaknya lebih jauh berputar pada tingkat 1,83 rotasi per detik. Sementara yang lainnya, mendekati angka 0,59 rotasi per detik.
Peng Bo, wakil direktur proyek FAST, mengatakan, “Hasilnya cukup menjanjikan, karena teleskop ukuran ini biasanya memerlukan percobaan tiga sampai lima tahun sebelum bisa mendapatkan hasil seperti ini.”
Baca: Punya Teleskop Terbesar di Dunia, Cina akan Memburu Alien
Selama dua tahun ke depan, para ilmuwan yang bekerja di FAST akan melakukan penyesuaian terhadap teleskop ini untuk mengoptimalkan kinerjanya. Peng mengatakan bahwa setelah selesai, teleskop akan terbuka untuk ilmuwan dari seluruh dunia.
NEWSWEEK | ZUL’AINI FI’ID N.