Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Wakil Ketua Ombudsman Rajin Minum Madu Setelah Terkena Covid-19

Lely mengatakan bahwa dirinya merupakan orang tanpa gejala (OTG) yang dinyatakan positif Covid-19.

11 Oktober 2020 | 06.26 WIB

Wakil Ketua Ombudsman RI, Lely Pelitasari Soebekty dalam webinar bincang-bincang dengan tema perilaku hidup aman selama pandemi yang diselenggarakan oleh ARM HA IPB Sabtu, 10 Oktober 2020. Kredit: ANTARA/M Fikri Setiawan/Tangkapan Layar
Perbesar
Wakil Ketua Ombudsman RI, Lely Pelitasari Soebekty dalam webinar bincang-bincang dengan tema perilaku hidup aman selama pandemi yang diselenggarakan oleh ARM HA IPB Sabtu, 10 Oktober 2020. Kredit: ANTARA/M Fikri Setiawan/Tangkapan Layar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bogor - Wakil Ketua Ombudsman RI, Lely Pelitasari Soebekty, mengaku rajin meminum madu setelah terkonfirmasi positif Covid-19, meski sebelumnya tergolong orang yang tidak suka madu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Setelah jadi pasien Covid-19, sekarang saya jadi rajin mengkonsumsi madu," ungkapnya dalam webinar bincang-bincang dengan tema perilaku hidup aman selama pandemi yang diselenggarakan oleh Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (ARM HA IPB), Sabtu, 10 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lely mengaku selalu sedia termos berisi air panas dan madu ketika di ruang isolasi tempatnya di rawat. Keduanya rutin ia minum selama masa pemulihan untuk menenangkan fisik yang terganggu akibat pikiran negatif mengenai Covid-19.

"Drop saya merasa bukan dari fisik, tapi pikiran, kemudian berdampak pada fisik. Tiba-tiba sebelum tidur merasa tidak enak hati. Akhirnya saya bawa termos air panas, setiap terasa minum air hangat dan madu. Seumur-umur saya tidak suka madu," papar alumni IPB itu.

Selain rutin minum air hangat dan madu, Lely juga rutin berkumur air garam dan menghisapnya sedikit melalui hidung ketika mengalami gejala gangguan di bagian tenggorokan.

Lely menuturkan bahwa dirinya merupakan orang tanpa gejala (OTG) yang dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan tes usap untuk memenuhi protokol kesehatan di lingkungan kerja.

"Dulu pertama kali tidak percaya saya OTG, di-swab karena kewajiban protokoler, kondisi fit. Saat ditelepon oleh rumah sakit sempat kaget," tutur Lely.

Kala itu ia mencoba untuk mengendalikan pikirannya agar tidak terlalu panik. Pasalnya, Lely dinyatakan positif saat awal pandemi pada akhir Maret 2020. Dia menerima perawatan di rumah sakit Brimob Depok, Jawa Barat.

"Yang saya bayangkan, kalau saya positif keluarga di rumah ODP. Tapi saya ga boleh panik, kalau saya panik yang lain lebih panik lagi. Waktu itu saya termasuk batch pertama, informasi belum banyak, pasien belum banyak," terangnya.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus