Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Timnas U-22 Indonesia akan melakoni uji coba kontra Lebanon di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada Jumat, 14 April dan Minggu, 16 April 2023, sebagai persiapan untuk SEA Games 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasukan Garuda Muda telah menjalani uji coba pertamanya melawan Bhayangkara FC pada Selasa, 11 April 2023. Laga yang berlangsung di Stadion Madya, Senayan, Jakarta itu berakhir dengan skor imbang 1-1.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gol timnas U-22 dicetak Titan Agung pada menit ke-5, sementara gol balasan dari Bhayangkara FC disarangkan Dendy Sulistyawan pada menit ke-75.
Dalam sesi konferensi pers menjelang menghadapi Lebanon, pelatih Indra Sjafri mengungkapkan beberapa poin penting. Berikut rangkumannya:
1. Target Timnas U-22 Indonesia Melawan Lebanon
Indra mengatakan ada dua target utama yang ingin dicapai untuk timnas U-22 Indonesia dalam pertandingan melawan Lebanon nanti, yaitu mengetahui kualitas pemain dan mengimplementasikan game plan.
"Jadi memang target kami yaitu, pertama kami ingin mengetahui seperti apa (kualitas) 20 pemain yang akan kami bawa ke Kamboja. Kedua kami ingin menyiapkan beberapa lawan uji coba dan semoga nanti kami juga bisa bermain sesuai game plan yang akan dibangun," ujarnya dalam sesi konferensi pers sebelum laga di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis, 13 April 2023.
2. Lawan Lebanon, Indra Sjafri Tak akan Turunkan Semua Pemain
Berbeda dari uji coba dengan Bhayangkara FC, dalam partai kontra Lebanon nanti Indra tidak akan menurunkan semua pemain. Jumlah pergantian juga mengikuti regulasi yang ada.
"Saya semakin paham dengan kualitas pemain yang akan kami kerucutkan dari 34 menjadi 20, termasuk dalam progres uji coba nanti," kata Indra.
"Dari sisi formasi, pemain yang mengisi posisi dalam pertandingan nanti akan dikerucutkan dan diisi oleh pemain-pemain terbaik (dari laga sebelumnya)," ujarnya menambahkan.
3. Rangkaian Uji Coba Jadi Simulasi untuk SEA Games 2023
Rangkaian uji coba timnas U-22 ini, menurut Indra, bakal menjadi simulasi untuk SEA Games 2023. Terdapat sejumlah kriteria lawan yang dihadapi, mulai dari kualitas rendah hingga yang paling tinggi.
"Secara kualitas kami juga ingin uji coba dengan lawan yang seimbang, lebih kuat, dan lebih rendah. Tiga kriteria uji coba itu, harus dilalui oleh pemain-pemain. Untuk uji coba SEA Games ini, kami membuat simulasi seperti lawan di klub," ucap Indra.
"Apakah Lebanon ini lebih kuat? Kami makanya kemarin itu ingin (melawan) tim dari luar supaya bisa lebih mengetahui kualitas pemain Indonesia," tuturnya.
4. Alasan Pilih Lebanon Sebagai Lawan
PSSI sebenarnya sudah mengirim undangan uji coba ke Tajikistan dan Cina, namun ditolak. Indra mengungkapkan alasan Lebanon yang menjadi lawan untuk latih tanding dengan timnas U-22 Indonesia.
"Jawaban sederhananya dia (Lebanon) menjadi satu-satunya tim yang bersedia bertanding saat bulan puasa. Ada beberapa negara yang kemarin kami undang, tetapi hanya Lebanon yang menerima," ungkapnya kepada awak media.
"Kami kemarin juga mengundang Tajikistan, tetapi mereka tidak bisa hadir. Kami juga sempat mengundang timnas Cina, mereka sudah menjawab surat kami dan akan mengirim tim U-24, karena tim U-23 sedang pemusatan latihan di Kroasia untuk persiapan Olimpiade (2024)," kata Indra menambahkan.
Rencana Cina untuk mengirim tim U-24 gagal karena para pemainnya tidak mendapat izin dari klub masing-masing. Penyebabnya jadwal pertandingan yang diajukan bentrok dengan kompetisi lokal di sana.
5. Uji Coba Disiarkan TV, Indra Sjafri Tak Khawatir Dipantau Lawan di SEA Games 2023
Pertandingan timnas U-22 Indonesia menghadapi Lebanon akan disiarkan langsung di ANTV. Indra tak khawatir tim lawan bakal memantau permainan anak asuhnya.
Menurut mantan pelatih Bali United itu, di zaman serba digital seperti sekarang, lawan akan tetap bisa memantau dan tidak bisa dihindari. Ia meyakini bahwa lawan hanya bisa memprediksi apa yang akan dilakukannya, tetapi tidak bisa benar-benar mengetahuinya.
"Saya siap saja, tapi perlu diingat kalau orang tahu, pelatih tahu apa yang akan dibuat oleh lawannya, itu sudah tidak perlu lagi ada pelatih di pinggir lapangan," ujar Indra.
"Jadi, tidak ada satu pun pelatih di dunia yang mengetahui apa yang akan dilakukan lawan, yang bisa diperbuat adalah memprediksinya. Oleh karena itu saya tidak khawatir dengan hal tersebut," tuturnya.
Pilihan Editor: Menjelang Timnas U-22 Indonesia vs Lebanon, Jeam Kelly Sroyer Bertekad Perbaiki Dua Hal Ini