Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Indonesia

Arema FC Tunggu Kepastian Format Liga 1 Usai Tragedi Kanjuruhan untuk Tentukan Stadion Kandang

Arema FC belum bisa menentukan stadion kandang untuk persiapan kelanjutan Liga 1 sebelum ada keputusan pasti soal format kompetisi.

7 November 2022 | 18.15 WIB

Sejumlah pemain dan official Arema FC mendatangi Stadion Kanjuruhan pascakerusuhan di Malang, Jawa Timur, Senin, 3 Oktober 2022. Tim DVI Polri menyebut 125 orang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan, sementara lebih dari 300 penonton terluka. ANTARA/Prasetia Fauzani
Perbesar
Sejumlah pemain dan official Arema FC mendatangi Stadion Kanjuruhan pascakerusuhan di Malang, Jawa Timur, Senin, 3 Oktober 2022. Tim DVI Polri menyebut 125 orang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan, sementara lebih dari 300 penonton terluka. ANTARA/Prasetia Fauzani

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Arema FC masih menunggu format kelanjutan kompetisi sepak bola Liga 1 setelah dihentikan menyusul tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu. Manajemen tim berjuluk Singo Edan itu baru bisa menentukan stadion yang akan jadi kandang mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto, mengatakan ada sejumlah opsi mengenai kelanjutan kompetisi Liga 1 yang rencananya akan dimulai pada 18 atau 25 November dan paling lambat 2 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kepastian di mana venue Arema FC setelah mendapatkan hukuman dari Komdis PSSI pascatragedi Kanjuruhan, tentu akan segera dipastikan dan saat ini menunggu keputusan format kelanjutan kompetisi nanti seperti apa," kata Tatang di Kota Malang, Senin, 7 November 2022.

Para pemilik klub Liga 1 telah menggelar pertemuan di Jakarta pada 4 November 2022. Menurut Tatang, format kompetisi juga menjadi bahasan serius terkait kelanjutan Liga 1. Ada dua opsi yakni kompetisi dilanjutkan menggunakan skema tuan rumah dan kandang atau sistem bubble.

"Dua hal tersebut, home away atau centralized bubble, masih menjadi bahasan. Namun kami yakin hal ini akan segera dipastikan secepatnya," ujarnya menambahkan.

Komite Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menjatuhkan sanksi kepada klub Arema FC terkait tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang mengakibatkan 135 orang meninggal dunia dan ratusan orang mengalami luka-luka 

Keputusan tersebut merujuk pada Pasal 69 Ayat 1, Ayat 2 dan Ayat 3 Kode Disiplin PSSI Tahun 2018, Arema FC dilarang menyelenggarakan pertandingan sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan dengan jarak minimal 250 kilometer dari home base hingga akhir musim kompetisi 2022-2023.

Selain sanksi dilarang untuk menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola, Arema FC juga dijatuhi sanksi denda sebesar Rp 250 juta akibat tragedi tersebut.

Tragedi Kanjuruhan meletus setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir kekalahan tuan rumah 2-3. Sesaat laga berakhir, sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kericuhan membesar setelah ada pelemparan sejumlah flare termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.

Peristiwa itu kemudian mengakibatkan 135 orang dilaporkan meninggal karena patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, ratusan orang juga dilaporkan mengalami luka ringan termasuk luka berat.

Setelah tragedi Kanjuruhan, pertandingan Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 dihentikan dan hingga kini belum ada kepastian mengenai kelanjutan kompetisi sepak bola di Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus