Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lifter Triyatno dan Deni gagal mempersembahkan medali bagi Indonesia di cabang angkat besi putra Asian Games 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Triyanto, peraih perak Olimpiade London 2012 hanya menempati peringkat keempat di kelas 69 kg putra cabang angkat besi Asian Games XVIII.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tampil di Hall A JIExpo Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu 22 Agustus, Triyatno mencatat angkatan total 329 kg (Snatch 147 kg dan Clean and Jerk 182 kg). Angkatan total yang dicetak Triyatno ini jauh dari rekor terbaiknya.
Saat meraih perak Olimpiade London 2012, Triyatno memiliki angkatan total 333 kg (Snatch 145 kg dan Clean and Jerk 188 kg). Sebelumnya, Triyanto memiliki angkatan total 298 kg (Snatch 135 kg dan Clean and Jerk 163 gg) saat meraih perunggu Olimpiade Beijing 2008.
Medali emas kelas ini direbut lifter Korea Utara, Choi O Kang dengan angkatan total 336 gg (Snatch 151 kg dan Clean and Jerk 185 kg).
Medali perak direbut Doston Yokubov dari Uzbekistan dengan angkatan total 331 kg (Snatch 145 kg dan Clean and Jerk 186 kg), dan Izzat Artykov dari Kyrgistan dengan angkatan total 330 kg (Snatch 147 kg dan Clean and Jerk 183 kg) meraih perunggu.
Sementara Deni hanya mampu menempati peringkat ketujuh dengan angkatan total 318 kg (Snatch 141 kg dan Clean and Jerk 177 kg), dalam angkat besi putra kelas 69 kg Asian Games 2018 ini.