Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sepakbola

CEO Asosiasi Pesepak Bola Sebut Pemain Bisa Boikot Piala Dunia 2034 di Arab Saudi

Piala Dunia 2034 berpeluang kembali digelar akhir tahun mengingat suhu di Arab Saudi pada pertengahan tahun mirip dengan Qatar.

2 November 2023 | 14.00 WIB

Ilustrasi trofi Piala Dunia FIFA. REUTERS/Eduardo Munoz
Perbesar
Ilustrasi trofi Piala Dunia FIFA. REUTERS/Eduardo Munoz

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA) Maheta Molango mengatakan para pemain sepak bola profesional berpeluang memboikot gelaran Piala Dunia 2034.
Penyebabnya, turnamen tersebut berpotensi kembali digelar pada akhir tahun, sehingga mempengaruhi kalender kompetisi global yang membuat penambahan beban kerja pemain terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kita semua ingin turnamen terbesar di dunia menampilkan pemain terbaik yang ada. Itu berarti kita perlu mulai mendengarkan ketika pemain memilih untuk tidak berpartisipasi dalam ajang internasional karena tekanan dari beban kerja yang dihadapi. Kami pikir itu adalah risiko nyata," ujar dia kepada Daily Mail.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FIFA sebelumnya telah mengonfirmasi Arab Saudi sebagai satu-satunya asosiasi sepak bola yang mengajukan tawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 sebelum batas waktu ditutup pada Selasa, 31 Oktober lalu. Australia yang sebelumnya dikabarkan berencana mengajukan diri dengan menggandeng Indonesia, Malaysia, dan Singapura memutuskan mundur.

Pengajuan Arab Saudi sebagai tuan rumah menimbulkan kekhawatiran dari Maheta Molango bahwa Piala Dunia bakal kembali digelar akhir tahun atau saat musim dingin untuk wilayah Eropa, seperti yang terjadi di Qatar tahun lalu. Jika hal itu terjadi, dia meminta agar FIFA mencari solusi karena situasi tersebut dapat berdampak pada keadaan pemain.

"Jika sekarang hal itu tidak akan terjadi, kita perlu memahami dengan baik apa artinya untuk kalender kompetisi yang lebih luas dan yang lebih penting, dampaknya kepada pemain dalam hal cedera dan kebugaran," ucapnya.

"Kita belum cukup jauh dari Piala Dunia Qatar untuk mengevaluasi itu, tetapi kita tahu ada kekhawatiran di kalangan pemain bahwa mereka tidak pernah mendapatkan istirahat. Memperpanjang musim untuk menyesuaikan jadwal turnamen tentu saja tidak akan membantu," kata dia menambahkan.

Pada periode Juni hingga Juli, waktu biasanya Piala Dunia digelar, suhu di beberapa kota Arab Saudi, seperti Riyadh dan Jeddah dapat mencapai rata-rata 36 sampai 42 derajat celcius. Kondisi tersebut tak berbeda jauh dengan rata-rata suhu di Qatar yang menyentuh angka 37 sampai 40 derajat celcius.

Hingga saat ini FIFA belum mengumumkan jadwal resmi Piala Dunia 2034. Maheta Molango berharap akan ada koordinasi yang lebih baik terkait penyusunan kalender kompetisi global.




Randy Fauzi Febriansyah

Jurnalis olahraga Tempo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus