Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Indonesia

Dilabeli 'Messi', Ini Perbandingan Takefusa Kubo dan Egy Maulana

Takefusa Kubo dan Egy Maulana Vikri sama-sama dilabeli "Messi". Seperti apa perbandingannya?

15 Juni 2019 | 10.47 WIB

Takefusa Kubo. (marca)
Perbesar
Takefusa Kubo. (marca)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Takefusa Kubo, pemain Jepang berusia 18 tahun, baru saja bergabung dengan Real Madrid. Ia dibeli dari FC Tokyo, di kontrak selama lima tahun, dan akan bermain di tim B, Castilla.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kubo dijuluki "Messi Jepang". Menarik untuk membandingkannya dengan Egy Maulana Vikri yang juga dijuluki "Messi dari Indonesia".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti Kubo, Egy Maulana Vikri dianggap sebagai wonderkid Indonesia. Ia juga telah bermain di Eropa untuk klub kasta tertinggi sepak bola Polandia, yakni Lechia Gdansk. Tentu saja Lechia dan Real Madrid merupakan dua klub yang sangat jauh berbeda dari segi nama besar.

Egy Maulana Vikri di Lechia Gdansk. (twitter/@@LechiaGdanskSA)

Berikut tiga perbandingan Takefusa Kubo dan Egy Maulana Vikri, yang sama-sama dilabeli "Messi":

Harga

Real Madrid dikabarkan membayar 2 juta pound sterling (Rp 32 miliar) kepada FC Tokyo. Artinya harga Messi Jepang itu kini sangat jauh di atas nilai pasar Egy Maulana Vikri. Semusim bersama Lechia Gdansk, menurut laman Transfermarkt, Egy memiliki harga hanya 50 ribu euro atau Rp 800 juta.

Bahkan sebelum gabung Real Madrid, Takefusa Kubo memiliki harga sebesar 500 ribu euro atau setara dengan Rp 7,3 miliar. Angka ini didapat oleh Transfermarkt, berkat penampilannya di kasta tertinggi Liga Jepang semusim terakhir.

Pengalaman Bermain

Perbedaan mencolok juga terlihat dari pengalaman bermain Kubo dan Egy pada musim 2018/19 lalu di klubnya masing-masing.

Kubo memiliki catatan 13 kali bermain dengan torehan empat gol dan empat assist untuk FC Tokyo di J1 League. Total, Kubo mencatat lebih dari 1000 menit di J1 League 2019 lalu.

Sementara Egy baru dua kali tampil di pertandingan resmi Lechia Gdansk. Dalam dua tampila itu secara total ia bermain 21 menit.

Dengan perbedaan mencolok itu, Kobu pun dianggap belum layak masuk tim utama Real Madrid, sehingga harus merintis jalan daritim Castilla.

Jejak Karier

Perbandingan kontras juga terlihat dalam perjalanan karier kedua pemain. Egy tergabung di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan di Jakarta. Ia tampil menawan di timnas U-19 sehingga dilirik klub Polandia, Lechia Gdansk pada Juli 2018 lalu.

Kubo sudah menghadirkan lebih banyak kejutan. Saat berusia 10 tahun, pada 2011, Kubo membuat publik Jepang bangga karena mampu masuk ke akademi terkenal Barcelona, La Masia. Ia bertahan selama empat tahun di sana dan harus pulang pada 2015 karena Barcelona dikenakan sanksi karena memboyong pemain di bawah usia 18 tahun.

Hanya butuh dua tahun, Takefusa Kubo pun kembali mengejutkan publik Jepang dengan masa pinjaman yang sukses di Yokohama F. Marinos pada musim 2018 lalu. Musim 2019 pun dia otomatis menjadi andalan tim senior FC Tokyo dan menarik minat banyak klub top Eropa. Real Madrid akhirnya berhasil mengalahkan Manchester City untuk mengamankan tanda tangan Lionel Messi asal Jepang ini.

INDOSPORT

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus