Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Harry Kane dan enam kapten Piala Dunia 2022 lainnya dilarang mengenakan ban lengan OneLove selama bertanding di Qatar. Penyerang Tottenham Hotspur itu pun bereaksi dengan cara lain untuk bisa tetap menyampaikan pesan inkusi dan keragaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Harry Kane, 29 tahun, ingin memakai ban lengan OneLove itu dalam pertandingan pembuka Piala Dunia, saat Inggris menghadapi Iran. Namun, FIFA mengancam akan mengambil tindakan untuk kapten Inggris dan dari tim lain jika tetap melakukan protes pelarangan hubungan sesama jenis di Qatar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tuan rumah Piala Dunia yang kontroversial juga tidak mengizinkan promosi hubungan sesama jenis dan telah mencoba melakukan sensor warna pelangi sepanjang turnamen, meskipun telah berjanji untuk tidak melakukannya. Bendera pelangi adalah simbol internasional komunitas LGBT+.One Love armbands. REUTERS/Staff
Merespons keputusan FIFA yang menggagalkan kampanye OneLove itu, Kane muncul dengan mengenakan jam tangan Rolex Daytona senilai 535 ribu pound sterling (sekitar Rp 10,2 miliar), perhiasan dengan warna pelangi dan dikenakan oleh Stormzy di BRIT Awards 2020.
Arloji Kane itu tidak mendapatkan sorotan hingga akun Instagram 'Insane Luxury Life" memposting gambar penyerang Tottenham yang tengah memakainya sebelum pertandingan melawan Iran yang berakhir dengan kemenangan 6-2. Dikatakan bahwa perhiasan itu adalah "Salah satu perhiasan yang paling dicari di pasar".
Itu adalah arloji rose-gold 18k dengan menampilkan 36 safir pelangi pada bezel, 56 berlian pada kasing, dan 11 safir berwarna pelangi sebagai penanda jam.
Jam tangan itu pertama kali dirilis pada 2012 dalam emas putih 18k dan sisir kuning 18k tetapi "tidak terlalu dihargai di pasar". Diklaim harga eceran ham tangan ini adalah 112.231 pound sterling, tetapi harga pasar saat ini adalah 535.000 pound sterling.
Jam tangan Kane adalah protes terbaru atas keinginan Qatar menghilangkan warna pelangi dari Piala Dunia yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Harry Kane dan 6 Kapten Tim Lain Batal Pakai Ban 'One Love'
Sejumlah tindakan tuan rumah dan FIFA menghilangkan warna pelangi di Piala Dunia 2022
- Topi ember pelangi yang dipakai sekelompok pendukung Wales disita menjelang pertandingan tim tersebut melawan Amerika Serikat pada Senin, 21 November 2022. Sementara, seorang jurnalis Amerika Serikat sempat dilarang masuk ke lapangan karena mengenakan kaus yang ada warna pelanginya.
- Seorang jurnalis Denmark dihadang polisi dan kameranya dirusak, sementara seorang jurnalis lainnya digiring polisi karena mengenakan ban lengan OneLove selama siaran langsung. FIFA memperingatkan Qatar untuk menepati janji mereka untuk memastikan penggemar LGBT+ dapat menghadiri Piala Dunia, tetapi mereka juga telah membatalkan banyak protes dalam beberapa hari terakhir.
- Memblokir kampanye OneLove menjadi contoh tindakan paling menonjol yang dilakukan tuan rumah. Namun, FIFA juga memberi tahu Belgia bahwa mereka tidak dapat mengenakan seragam tandang mereka karena mengandung kata "Love" di kerahnya. Ini diklaim karena merupakan referensi komersial untuk festival musik.
Respons negara-negara menanggapi tindakan keras Qatar dan FIFA terhadap simbol LGBT+
- Para pemain Jerman menutupi mulut mereka untuk foto tim mereka menjelang kekalahan 2-1 dari Jepang pada Rabu, 23 November 2022.
- Timnas Wales memasang bendera pelangi di markas mereka
MIRROR