Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemain depan Timnas Albania Mirlind Daku meminta maaf pada Jumat, 21 Juni 2024, setelah tindakannya yang dilakukannya, memimpin para penggemar melantukan nyanyian yang menghina Makedonia Utara dengan megafon usai bermain imbang 2-2 melawan Kroasia di Euro 2024. Ia beralasan bertindak seperti itu karena luapan emosi bermain untuk tim nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Meminta maaf adalah tindakan yang jantan, dan saya merasakan kewajiban moral dan profesional untuk melakukannya, bagi semua orang yang terluka,” kata dia dalam pernyataan berbahasa Albania di media sosial, dikutip dari Reuters.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Seperti halnya pesepak bola lainnya, pada momen-momen itu emosi berada pada level lain, yang hanya bisa dipahami di lapangan. Sulit untuk menggambarkan perasaan bermain untuk tim nasional ini, untuk para penggemar luar biasa yang memberi kami cinta tak terbatas.”
Federasi sepak bola Makedonia Utara menuntut permintaan maaf atas tindakan tersebut. Mereka menyebut “nyanyian nasionalisnya” adalah “skandal”.
Badan sepak bola Eropa UEFA juga tengah melakukan penyelidikan untuk tindakan yang dilakukan Doku. “Penyelidikan telah dibuka terkait dugaan perilaku tidak pantas yang dilakukan pemain Asosiasi Sepak Bola Albania (FSHF), Tuan Mirlind Daku,” bunyi pernyataannya.
Albania tampil untuk kedua kalinya di turnamen besar dan mendapat dukungan dari sejumlah pendukung yang sangat fanatik ketika mereka berlaga di Piala Eropa 2024 yang digelar di Jerman ini.
“Maaf jika saya menyinggung siapa pun setelah pertandingan melawan Kroasia, efek dari permainan itu berpengaruh,” tambah pemain berusia 26 tahun itu dalam postingannya. "Saya terus bekerja sama dengan seluruh kelompok untuk mewujudkan impian kami."
Penghinaan terkait persaingan sengit di wilayah Balkan mewarnai gelaran Euro 2024. Serbia menuntut hukuman bagi Kroasia dan Albania dengan bahasa yang penuh kebencian. Kedua kelompok pendukung meneriakkan "Bunuh, bunuh, bunuh orang Serbia" selama pertandingan mereka pada hari Rabu. Serbia juga telah diperingatkan oleh UEFA atas perilaku fans mereka.
Sebagian besar kontroversi berpusat pada Kosovo, yang mayoritas penduduk Albania, yang tidak menerima kemerdekaan Serbia. Daku, kelahiran Kosovo, mewakili tanah airnya sebelum pindah ke Albania pada tahun 2023. Etnis Albania memberontak di Makedonia Utara dua dekade lalu.
Terlepas dari hal itu, Albania yang bersaing di Grup B Euro 2024 saat ini menempati peringkat ketiga klasemen grup dengan satu poin yang didapat setelah menahan imbang Kroasia di laga kedua, menyusul kekalahan 1-2 dari Italia di laga pembuka. Mereka akan menghadapi Spanyol di pertandingan terakhir grup pada Selasa dinihari WIB, 25 Juni 2024.
REUTERS